Hanoi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Myanmar Nyan Win mengatakan bahwa pemimpin partai oposisi Aung San Suu Kyi kemungkinan bakal dibebaskan setelah pemilu 7 November, demikian seperti disebutkan oleh sumber diplomat Asia, Kamis (28/10).
Menteri Myanmar itu kebakaran jenggot setelah hasil poling yang terus mendesak hal tersebut. Isu pembebasan Suu Kyi ini pun dibahas dengan mitra-mitranya sesama menteri luar negeri ASEAN pada sesi pertemuan Rabu.
"Dia bilang bahwa mereka akan membebaskan Suu Kyi mungkin setelah pemilu," kata salah seorang menteri luar negeri ASEAN kepada AFP.
Namun demikian, Nyan Win tidak secara spesifik menjelaskan kapan Suu Kyi akan dibebaskan. Perempuan itu telah ditahan di rumah tahanan sedikitnya 15 tahun dalan kurun 21 tahun terakhir.
Para pejabat Myanmar sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa ikon demokrasi itu akan dibebaskan saat periode masa tahanannya berakhir pada 13 November mendatang, tapi pernyataan-pernyataan dari menteri luar negeri mengindikasikan hal yang berbeda.
Pemerintahan negeri-negeri Barat dan Sekjen PBB Ban Ki-moon - yang menggelar pertemuan dengan para pemimpin ASEAN pada hari Jumat besok - telah berkali-kali mengatakan bahwa Pemilu tidak akan bermartabat bila Suu Kyi dan para pemimpin oposisi lainnya tidak dibebaskan dari tahanan.
Pemimpin PBB itu telah menyatakan rasa frustrasinya terhadap pemerintahan junta militer Myanmar beberapa pekan terakhir dan meminta negara-negara tetangga agar bertindak lebih agresif menyikapi Myanmar.
"Memang ada rasa yang mengusik kredibilitas tapi semuanya belum terlambat untuk mencegah hal tersebut," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, Rabu (27/10).
"Namun demikian saya tidak ingin mengecilkan segala upaya yang harus kita jalani," tambahnya.(*)
AFP/E012/H-AK
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010