Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti dari Universitas Bristol, Inggris, mengungkapkan dalam jurnal Nature bahwa mereka berhasil menciptakan "speed gun" seismologis untuk mengetahui gerak perut Bumi.
"Speed gun" adalah istilah untuk sebuah alat pengukur kecepatan berbentuk seperti pistol yang biasanya dipakai polisi.
Melalui teknik ini, para ilmuwan akan bisa mengamati bagaimana bagian terdalam Bumi bergerak.
Gerak mantel Bumi adalah yang mengendalikan lokasi benua dan samudera kita, dan dari mana lempeng-lempeng tektonik bertabrakan untuk kemudian mengguncang permukaan Bumi yang kita tempati itu.
Sekitar 2.900 km di bawah tempat kita berpijak, Bumi terbuat dari mantel karang.
Kendati padat, mantel batu ini sangat panas sehingga dapat mengalir seperti dempul selama jutaan tahun lamanya.
Mantel itu dipanaskan dari bawahnya, sehingga bersirkulasi seperti air dalam tungku.
Para ahli geofisika memang mengetahui bagaimana material Bumi bergerak saat mencapai puncak mantel Bumi, namun apa yang terjadi di bawahya masih menjadi teka-teki.
Para ilmuwan perlu mengetauhi keduanya untuk memprediski bagaimana permukaan Bumi yang menjadi tempat kita tinggal, bergerak.
Andy Nowacki, dari Fakultas Ilmu Bumi pada Universitas Bristol menjelaskan hal itu dalam kalimat agak panjang berikut.
"Satu-satunja cara mengukur dalamnya Bumi di kedalaman seperti itu adalah dengan gelombang seismik."
Dia melanjutkan, "Ketika gempa bumi besar terjadi dan gelombang bergerak di Bumi, maka gempa dan gelombang itu terpengaruh melalui cara berbeda-beda, dan kita bisa menyelidikinya untuk menyingkapkan apa yang terjadi di ribuan mil di bawah kaki kita, yaitu sebuah tempat yang tidak akan pernah kita capai."
"Penelitian ini memfokuskan pada sebuah lapisan misterius di mana mantel Bumi bertemu intinya, yaitu lautan besi di bagian inti Bumi yang membentang sepanjang 7.000 km.
Bagian di atas inti Bumi ini memiliki keunikan yang bisa kita ukur dengan menggunakan gelombang seismik yang melewatinya."
Bagian Bumi yang aneh ini dikenal sebagai "D" (diucapkan 'dee-double-prime').
James Wookey berkata, "Kami yakin bahwa 'D' terbuat dari kristal-kristal yang membentang di arah tertentu ketika mantel terurai. Kami bisa menaksir bagaimana bagian itu berjejer, dan pada penelitian ini kami mengamatinya untuk salah satu bagian dari dunia, yaitu Amerika Utara dan Selatan. Di masa mendatang metode kami bisa digunakan untuk melihat ke arah mana mantel bergerak."
Profesor Mike Kendall menambahkan, "Bagian Bumi yang ini demikian pentingnya. Mantel terbawah adalah di mana dua mesin pelebur kolosal --mantel dan inti Bumi-- bertemu dan berinteraksi.
Inti Bumi bergerak sangat cepat dan menciptakan medan magnet yang melindungi kita dari sinar Matahari.
Mantel di atasnya bergerak lambat, namun mencorong gerakan pada patahan di permukaan Bumi, yang menciptakan gunung, memicu letusan gunung berapi dan menciptakan gempa bumi.
Menaksir aliran di mantel terbawah Bumi adalah sangat penting guna memahami evolusi jangka panjang pada planet Bumi." (*)
science daily/jafar
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010