Solo (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, meminta kaum pemuda mengenang dan merenungkan kembali kembali tekat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Apabila tekat bersama yang telah disampaikan pada 82 tahun lalu itu sampai hilang maka bangsa ini akan bercerai-berai, kata Wapres Boediono dalam dialog dengan perwakilan pelajar SMK Negeri 2 Surakarta dan pelajar SMK, SMA dan MA se Kota Surakarta, diaula SMK Negeri 2 Solo, Kamis.

"Bangsa Indonesia dulu tidak ada dan ada setelah terbentuk adanya kesepakatan bersama maka ini jangan sampai dilupakan. Suatu bangsa yang tidak mempunyai kesepakatan akan melayang-layang," katanya.

Salah satu inti Sumpah Pemuda, menurut Wapres, "Semangat dalam keluarga untuk perbedaan itu tetap ada, tetapi juga harus diselesaikan dalam keluarga bukan saling mematikan."

Untuk anak-anak sekarang, dinilai Wapresm juga harus mempunyai tanggungjawab tidak hanya lulus sekolah mencari pekerjaan berumah tangga dan seterusnya itu merupakan hal rutin, tetapi juga harus siap menerima estafet kepemimpinan dan generasi tua juga harus siap menyerahkan tongkat estapet itu.

Wapres dalam dialog dengan para pelajar tersebut juga mengatakan untuk SMK kejuruan salah satu jalur yang penting untuk mengejar prestasi kejuruannya, untuk itu diminta tetap mempertahankan relevansinya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, dalam acara itu mengatakan sekolah apapun agar bisa maju harus belajar termasuk para gurunya. Untuk itu apabila mendirikan SMK juga harus lengkap dengan laboratorium dan lain-lain.

"Jangan mendirikan SMK dengan jurusan informatika, tetapi dalam korikulumnya yang dipelajari sejarah informatika ini namanya lucu," katanya.

Wapres dalam kunjungannya tersebut juga didampingi Ibu Herawati Boediono. Dalam acara tersebut Mendinas Mohammad Nuh memberikan bantuan pendidikan untuk Jawa Tengah sebesar Rp18 miliar, Menteri Agama Suryadharma Ali juga memberikan bantuan untuk biasa siswa anak miskin yang sekolah di MA sebesar Rp1,5 miliar lebih.

Bersamaan acara tersebut juga diserahkan bantuan pendidikan dari Bank Mandiri sbesar Rp250 juta untuk SMK Negeri 2 Solo, SMK Negeri 5 Solo, SMK Negeri 7 Solo, SMK Negeri 8 Solo dan SMK Warga Solo, untuk Bank BRI juga berikan batuan sebesar Rp250 juta untuk SMK Negeri 2 Solo, SMA Negeri 2 Solo, SMA Regina Pacis Solo, SMA Batik 2 Solo dan MAN 1 Solo, untuk Bank BNI Berikan bantuan Rp250 juta SMA Negeri 4 Solo, SMK Ngeri 4 Solo, SMK Negeri 9 Solo, SMA Al Islam 1 Solo dan SMK Muhammadiyah 3 Solo.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010