DKI Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Rabu (4/8).
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Jambi.
Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Baca juga: Waspada potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah provinsi
Khusus di wilayah DKI Jakarta pada Rabu, potensi hujan lebat disertai kilat dengan durasi singkat dapat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga menjelang malam hari.
Sementara di Jawa Barat, potensi hujan lebat disertai kilat di wilayah Kab/kota Bogor, Kota Depok, Kab/kota Bekasi, Karawang, Subang, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, hingga Garut.
Baca juga: Waspadai potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah provinsi
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperbarui teknologi guna mengantisipasi perubahan iklim global yang semakin kompleks dan dinamis.
“BMKG terus berupaya mengembangkan teknologi sistem peringatan dini cuaca dan iklim, pun dengan sistem observasi yang didukung dengan sistem informasi. Dengan begitu, masyarakat yang kerap terdampak perubahan iklim seperti nelayan dan petani dapat memantau dan cepat beradaptasi pula,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Waspada potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah provinsi
Dwikorita mengatakan, pembaruan teknologi menjadi sangat penting agar dampak perubahan iklim yang begitu cepat bisa dimitigasi dengan baik. Selain itu, untuk menentukan langkah serta aksi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.
“Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi salah satu penyebab perubahan iklim global. Kita harus cepat memahami, beradaptasi, dan menyesuaikan diri dengan fenomena ini,” ujar dia.
Baca juga: Waspada potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah provinsi
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021