New York (ANTARA News) - Amerika Serikat dan sekutu Eropanya mempersiapkan tawaran baru yang lebih tegas terhadap program nuklir iran, dalam uji coba pertama dari sanksi ekonomi yang diperluas, tulis harian New York Times (NYT) pada Rabu.

Tawaran tersebut akan meminta agar Iran mengirimkan lebih dari 4.400 pon (1.995 Kg) uranium yang belum diolah, jumlah itu dua pertiga lebih banyak dari jumlah yang ditolak Teheran dalam persetujuan sementara setahun lalu di Vienna, kata seorang pejabat senior kepada NYT.

Peningkatan tersebut memperlihatkan kenaikan produksi uranium Iran dalam setahun terakhir dan kekhawatiran AS bahwa Iran memiliki kurang dari satu bom nuklir dari produksi uraniumnya, berdasar pada ucapan para pejabat dalam artikel yang disiarkan di situs NYT dan dipublikasikan dalam bentuk cekat pada Kamis.

"Ini akan menjadi pengumuman pertama untuk melihat apakah Iran masih tetap teguh dalam pendiriannya atau mereka sudah siap untuk bernegosiasi," kata pejabat senior Amerika itu.

"Kami harus meyakinkan mereka kalau kehidupan akan menjadi lebih buruk, bukan membaik, bila mereka tidak mengubah sikap."

Pejabat AS senior lainnya mengatakan AS dan mitra Eropanya berada "sangat dekat untuk membuat suatu tawaran" untuk diserahkan ke Iran.

Namun republik Islam itu belum merespon permintaan Ketua Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton yang mewakili negara-negara dunia dalam dialog dengan Iran untuk bertemu di Wina pada pertengahan November.

NYT menyebutkan banyak pejabat AS memperkirakan inisiatif baru yang sedang disusun akan gagal, walau tetap menunjukkan kalau Presiden Barack Obama memenuhi janjinya untuk tetap bernegosiasi meski tekanan dari peningkatan sanksi.

Iran telah memberikan tanda bahwa pihaknya siap untuk mendiskusikan kemungkinan pertukaran bahan bakar atom tersebut dengan reaktor hasil penelitian Teheran dalam pembicaraan mendatang setelah konsultasi sebelumnya terputus tahun lalu antara republik Islam tersebut dengan kelompok Wina yang terdiri atas Perancis, Rusia, AS, dan badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Isi proposal awal yang difasilitasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran akan mengrimkan lebih dari 2,600 pon (1.200Kg) uraniumnya yang belum diolah ke Rusia dan Prancis untuk dikonversi menjadi tabung pelindung reaktor nuklir (fuel rod) yang dibutuhkan oleh reaktor Teheran.

Pada Mei, Iran merespon proposal itu dengan membuat proposal tandingan yang difasilitasi oleh Turki dan Brasil yang ditentang oleh Barat sebelum akhirnya Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi baru atas Teheran kurang dari sebulan setelahnya. Beberapa negara mengenakan sanksi lanjutan secara sepihak.(*)

AFP/KR-DLN/H-AK

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010