Jakarta (ANTARA) -
Pusat gempa yang terjadi di 8.11 derajat Lintang Selatan dan 124.65 Bujur Timur itu berada di laut pada kedalaman 16 kilometer, kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG dalam akun Twitter resminya yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa malam, getaran gempa yang terjadi pada pukul 20:40 WIB sekitar 23 kilometer timur laut Alor itu dirasakan dalam skala MMI II-III di Teluk Mutiara dan Kabola.
Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,3 getarkan Halmahera Barat
Adapun MMI III berarti getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa bumi kerap terjadi di Indonesia karena negara kepulauan terbesar di dunia ini terletak di jalur Cincin Api Pasifik.
Sejumlah wilayah Indonesia pernah dihantam gempa besar. Salah satunya adalah Provinsi Aceh yang pernah dilanda gempa dahsyat dengan magnitudo 9,0 pada 26 Desember 2004.
Gempa 2004 yang berpusat di Samudera Hindia pada kedalaman sekitar 10 km dan terjadi sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh itu diikuti dengan gelombang tsunami setinggi sekitar 20 meter.
Bencana dahsyat yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang ini tidak hanya menyisakan duka bagi rakyat Aceh namun juga bagi banyak warga masyarakat di negara-negara seperti Thailand, India, dan Sri Lanka.
Baca juga: Gempa di barat daya Mukomuko dipicu aktivitas Lempeng Indo-Australia
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2021