Jakarta (ANTARA) - Pemegang rekor dunia lompat galah putra Armand "Mondo" Duplantis dari Swedia memenangkan medali emas Olimpiade nomor ini pada Selasa setelah membuat lompatan 6,02 meter langsung dalam kesempatan pertamanya pada ketinggian itu.
Atlet berusia 21 tahun yang finis dengan medali perak di belakang juara dunia Sam Kendricks dari Amerika Serikat pada 2019 itu menjadi satu-satunya manusia yang melompat lebih dari enam meter tahun ini.
Kendricks yang juara dunia dua kali tidak bisa turun berkompetisi di Tokyo setelah absen akibat positif terpapar virus corona baru.
Baca juga: Positif COVID, juara lompat galah Kendricks batal tampil di Olimpiade
Selama final, atlet lompat galah Swedia itu hanya membutuhkan lima lompatan suntuk melewati mistar masing-masing pada ketinggian 5,55 meter, 5,80m, 5,92m, 5,97 meter dan lompatan terakhir berbuah medali emas 6,02 meter.
"Rasanya tidak nyata, sungguh, saya masih tak tahu bagaimana menjelaskannya," kata Duplantis, setelah menghabiskan satu jam untuk meluluskan kewajibannya di depan media.
Baca juga: Kala rindu datang menggebu, jagat virtual pun jadi arena
"Itu hal yang sudah lama saya inginkan dan kini akhirnya ada di sini, dan akhirnya saya melakukannya, gila banget."
"Sejak saya kecil dulu, saya menyukai sekali olahraga ini dan saya selalu percaya bahwa hal itu akan membawa saya ke tempat-tempat hebat, dan fakta bahwa saya sungguh ada di sini, saya ada di Olimpiade ini dan mampu menang adalah fantastis."
Dipengaruhi oleh ayahnya Greg yang merupakan mantan pelompat galah AS, Duplantis pertama kali menjadi pusat perhatian ketika dua kali memecahkan rekor dunia 6,16m setelah melewati mistar setinggi 6,17m dan 6,18m pada Februari tahun lalu di World Indoor Tour.
Itu membuatnya mendapatkan anugerah Atlet Putra Terbaik 2020.
Baca juga: Duplantis dan Lavillenie juara bersama lompat galah kebun
Selanjutnya setelah menyegel ...
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021