Jakarta (ANTARA) - Simone Biles pada Selasa memenangi medali perunggu yang menjadi satu-satunya medali nomor perseorangan pesenam AS tersebut selama Olimpiade Tokyo 2020, tetapi dia merasa perunggunya itu justru lebih berarti daripada semua emas.

“(Perunggu) ini lebih berarti daripada semua emas karena saya telah melalui banyak hal selama lima tahun terakhir, dan pekan terakhir ketika saya ada di sini,” kata dia kepada NBC’s Today Show seperti dikutip laman resmi Olimpiade.

Simone Biles sebelumnya memberi kabar mengejutkan ketika mengumumkan mundur dari final beregu putri setelah merasa telah melakukan kesalahan saat melompat pada putaran pertama.

Pesenam berusia 24 tahun itu juga memutuskan tidak mempertahankan emasnya pada nomor semua alat, kuda-kuda lompat, dan senam lantai ketika dia masih berjuang mengatasi kesehatan mentalnya.

Namun Biles hari ini kembali ke Ariake Gymnastics Center untuk tampil dalam satu pertandingan tersisa, nomor balok keseimbangan. Ia berada pada posisi ketiga dengan skor 14.000 poin.

Baca juga: Simone Biles tinggalkan Tokyo dengan raihan satu perunggu Olimpiade

Sementara itu, medali emas direbut atlet China berusia 16 tahun Guan Chenchen dengan 14.633 poin, diikuti rekannya Tang Xijing yang meraih perak dengan skor 14.233.

“Saya tidak begitu peduli dengan hasilnya. Saya sangat senang bisa melakukan gerakan dan menyelesaikannya,” kata dia.

Meski harus puas membawa pulang dengan perolehan satu perunggu dari Tokyo, Biles mengaku tetap bangga karena bisa berbicara tentang pentingnya kesehatan mental di kalangan atlet.

“Jelas saya bangga bisa mengangkat isu tentang kesehatan mental, kondisi yang sering dialami oleh banyak orang, tetapi kerap disembunyikan.”

“Saya merasa kami bukan orang-orang yang selalu bisa memberi hiburan, kami juga manusia dan memiliki perasaan,” tutup dia.

Baca juga: Simone Biles kembali berkompetisi di Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021