Padang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menginstruksikan provinsi-provinsi rawan bencana harus memberikan pendidikan kebencanaan lebih keras dalam menyelamatkan masyarakat.
Bulan depan kita akan bertemu dan akan dikeluarkan instruksi kepada provinsi yang punya daerah rawan seperti Mentawai, supaya harus mendidik dan harus bertanggungjawab melakukan sesuatu untuk keselamatan masyarakat, katanya di Padang, Rabu.
Hal itu ditegaskan Yudhoyono dalam rapat koordinasi terbatas membahas penanggulangan bencana gempa dan tsunami Mentawai, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Presiden berada di Padang dan direncanakan meninjau lokasi gempa dan tsunami di Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.
Terhadap bencana, Presiden mengajak masyarakat untuk rasional. Masyarakat yang tidak rasional itu tidak percaya pada pemerintahnya dan sesuatu yang ilmiah untuk mnenyelamatkan masyarakat.
Menurut dia, berbahaya jika masyarakat tidak rasional dan tidak percaya pemerintahnya serta sesuatu yang ilmiah itu.
Karena itu, tambah Presiden, kita harus keras menyelamatkan dan mendidik, masyarakat. Jangan percaya pada mitos, karena berbahaya.
Presiden mengatakan, kita harus mengambil pelajaran dan hikmah selama ini dan sudah saatnya mentaati aturan yang ada.
Ia mengatakan, berkunjung ke Mentawai untuk melihat langsung Pagai Selatan dan memastikan sistim berjalan baik.
Gempa 7,2 SR diikuti tsunami melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai dan sejumlah wilayah lainnya di Sumbar, pada Senin (25/10) malam.
Jumlah korban tewas akibat bencana ini yang telah terdata hingga Rabu malam, di Posko Bencana di Kantor Kecamatan Sikakap, tercatat 282 orang.
Sedangkan jumlah warga dilaporkan hilang yang belum ditemukan dilaporkan 411 orang.
Jumlah rumah warga yang rusak berat dan yang hilang diseret tsunami terdata sebanyak 426 unit dan yang rusak ringan 200 orang. (H014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010