Yogyakarta (ANTARA News) - Saat menjenguk pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, Rabu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyempatkan diri untuk melakukan shalat jenazah dan berdoa di depan jasad Mbah Maridjan serta korban tewas lainnya.
Mbah Maridjan dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi yang bersikeras tidak akan meninggalkan tugasnya sekalipun Merapi meletus. Rabu dinihari kemarin, jasad Mbah Maridjan diketemukan dalam keadaan sujud di salah satu ruangan rumahnya.
Mbah Maridjan meyakini bahwa tugasnya lebih utama dibandingkan keselamatan jiwanya. Sungguh sangat langka orang yang mendedikasikan hidupnya untuk keyakinan yang dipegangnya pada jaman sekarang ini.
Sekalipun sikap kerasnya kita tidak setuju, tapi almarhum sudah memberikan pelajaran penting bahwa tugas harus dilakukan sekalipun harus menyerahkan jiwaraga. Beliau pantas memperoleh penghormatan terakhir yang mulia, kata Menakertrans.
Sedikitnya 15 orang menjadi korban tewas letusan Gunung Merapi kemarin malam. Selain Mbah Maridjan, satu orang wartawan Viva News juga menjadi korban. "Kita doakan semoga arwah mereka diterima disisi Allah SWT.
Pemerintah berharap tidak timbul korban lagi. Mari kita sama-sama saling bekerjasama membantu korban pengungsi yang ada," tambah Muhaimin.
Pada kesempatan yang sama Muhaimin menyerahkan bantuan bahan makanan, pakaian, obat-obatan, selimut dan perlengkapan wanita sebanyak 3 truk dan uang sebesar Rp 500 juta kepada para pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Kepuharjo dan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.(*)
(ANT/R009)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010