Surabaya (ANTARA News) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah membuka Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin guna mencetak guru bahasa asing itu.
"Mulai tahun ini, kami sudah menerima mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin melalui jalur mandiri," kata Rektor Unesa Prof Muchlas Samani di Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu setelah melantik empat pembantu rektor (PR) yakni Prof Dr Kisyani MHum (PR I/akademik/FBS), Dr Purwohandoko MM (PR II/administrasi/keuangan/kepegawaian/FE), Prof Dr Warsono MS (PR III/kemahasiswaan/FIS), dan Prof Dr Nur Hasan MKes (PR IV/kerja sama/FIK).
"China itu sudah menjadi raksasa dunia yang baru, sehingga faktor bahasa akan ikut. Karena itu bila banyak orang belajar bahasa itu, maka kami menyiapkan gurunya," katanya.
Apalagi, pihaknya sudah menerima bantuan dua dosen Bahasa Mandarin dari Universitas Keguruan Chang Hua di China.
"Yang jelas, kami akan bergerak ke universitas riset dengan memperbanyak S2 dan S3, namun arahnya tetap ke bidang kependidikan sebagai ciri khas Unesa," katanya.
Jurusan baru yang diorientasikan ke bidang pendidikan antara lain Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin dan juga Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Nantinya, PR 4 yang akan menjadi komando dari pengembangan kerja sama dengan universitas asing, seperti double degree S2 dengan Universitas Monash, dan sebagainya," katanya.
Namun, katanya, bila ada jurusan yang akhirnya kekurangan peminat akan tetap dibuka dengan diarahkan pada penelitian (riset), bukan pendidikan.
"Tapi, internasionalisasi yang dilakukan Unesa bukan hanya mahasiswa atau dosen asing yang belajar atau mengajar di Unesa, namun mahasiswa atau dosen Unesa juga akan belajar dan mengajar di universitas asing," katanya.
Tahun ini, delapan mahasiswa asing memulai studi di Unesa, di antaranya mahasiswa asing dari Iran, Yugoslavia, Polandia, dan sebagainya. (E011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010