Sleman (ANTARA News) - Korban letusan Gunung Merapi khususnya yang berasal dari Desa Umbulharjo, Kecamatan cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta direncanakan akan dimakamkan secara massal di tanah kas desa setempat.
"Kami berencana semua korban yang meninggal dunia dimakamkan secara massal di tanah kas Desa Umbulharjo, Cangkringan," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Rabu.
Terkait masalah pemakaman massal ini, kata Bupati, masih akan dibicarakan teknisnya dengan Kepala Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Masalah teknisnya nanti akan dibicarakan lebih lanjut, sedang untuk biaya pemakaman ditanggung Pemerintah Kabupaten Sleman masing-masing sebesar Rp400 ribu," katanya.
Ia mengatakan, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sleman turut berbela sungkawa dan sangat prihatin atas jatuhnya korban dalam letusan Gunung Merapi 2010.
"Pemkab Sleman bersama masyarakat sudah berupaya secara maksimal untuk meminalisir jatuhnya korban jiwa. Tapi Tuhan berkehendak lain," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, jumlah korban meninggal dunia terdata sebanyak 26 orang, dan yang telah teridentifikasi 20 orang, sedangkan enam korban lainnya belum teridentifikasi.
"Korban yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 18 orang. Mereka dirawat diempat rumah sakit, yaitu Panti Nugroho, Sardjito, Grasia, dan Bethesda," katanya.
Sementara itu, warga dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi yang berada ditujuh tempat pengungsian sebanyak 19.050 orang.
"Namun, sore ini sebagian pulang untuk melihat kondisi rumah mereka. Jumlah pengungsi ditujuh tempat pengungsian tersebut tinggal 16.093 orang," katanya.
Selain itu, sekitar 183 ekor sapi milik warga Kaliadem mati karena terjangan awan panas. "Kami masih mendata angka kematian di dusan-dusun lainnya," katanya.
(V001/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010