Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Selasa (27/10) petang bertambah menjadi 29 orang, dengan dua jenasah sudah diambil oleh keluarganya dari Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS)Sardjito, Yogyakarta.
"Pada hari ini ada empat korban luka bakar yang meninggal dunia sehingga jumlah korban meninggal pun bertambah menjadi 29 orang," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, penyebab utama meninggalnya keempat korban tersebut adalah akibat luka bakar yang sangat serius yaitu mencapai lebih dari 70 persen.
Ia mengatakan, pasien dengan luka bakar mencapai lebih dari 60 persen akan sangat sulit ditangani, apalagi korban tersebut adalah korban awan panas yang dimuntahkan oleh Gunung Merapi.
Awan panas yang dimuntahkan Merapi tersebut, lanjut dia, tidak hanya akan menghanguskan jaringan luar tubuh, tetapi juga jaringan pernafasan.
"Oleh karena itu, sejumlah korban mengalami trauma pada saluran pernafasan, sehingga harus dibantu dengan respirator," lanjut dia.
Keempat korban luka bakar yang meninggal dunia tersebut adalah Ny Pujo (68) warga Umbulharjo yang mengalami luka bakar 70 persen, Muji (50) warga Sleman yang mengalami luka bakar 89 persen dan Mursiyam (45) warga Pelemsari yang mengalami luka bakar 80 persen dan Tarno (60) warga Kinahrejo yang mengalami luka bakar 72 persen.
Sebelumnya, 25 nama korban yang meninggal dunia adalah, 1. Sardjiman (L) Kepuharjo, 2. Puji Sarono (P) Pelemsari, 3. Sarno Utomo (L) Pelemsari, 4. Tarno (L) Kinahrejo, 5. Yanto Utomo (L) Kinahrejo, 6. Wahono Suketi (L) Pelemsari, 7. Iwan Nur Cholik (L) Kinahrejo, 8. Sipon (P) Kinahrejo, 9. Yuniawan (L) Cibinong dan sudah diambil keluarganya, 10. Tutur (L) PMI Bantul dan sudah diambil keluarganya, 11. Mr. X (L) alamat belum diketahui, 12. Miss X bayi (P) alamat belum diketahui, 13. - belum teridentifikasi jenis kelamin dan alamat, 14. Mrs X (P) Kinahrejo, 15. Imam (P) Kinahrejo, 16. Samidi (L) Kinahrejo, 17. Nyemi (P) Kinahrejo, 18. Bayi Ny Emi (P) Kinahrejo, 19. Andri (L) Kinahrejo, 20. Imam (L) Kinahrejo, 21. Mr X (L) ditemukan di rumah Bapak Cipto, 22. Mr X (L) merupakan keluarga Bapak Nardi dan yang menemukan adalah Bapak Bardiman, 23. Ny Sarworejo (P) Kinahrejo, 24. Wiyono (L) Kinahrejo, 25. Slamet Ngatiran alias Gomet (L) Kinahrejo.
Sebanyak 10 jenasah yang berada di Instalasi Kedokteran Forensik Dr Sardjito telah diambil oleh pihak keluarga, yaitu Tarno Miharjo, Yanto Utomo, Slamet Ngatiran, Yuniawan, Tutur, Wahono Suketi, Imam Nur Cholik, Ibu Pujo, bayi Nurul, dan Andriyanto.
(ANT/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010