Jakarta (ANTARA) - Tren “Fear Of Missing Out” atau FOMO mungkin akrab di telinga masyarakat Indonesia untuk menggambarkan sebuah hubungan karena takut ditinggal seseorang atau sebagai tren untuk tidak tertinggal segala sesuatu di lingkungan sosialnya khususnya di media sosial.
Namun rupanya kini ditemukan sebuah tren baru terkait hubungan khususnya kencan yang dikenal dengan nama FODA atau “Fear Of Dating Again”.
Sebuah tren yang lahir sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang berlangsung berkepanjangan karena adanya penjagaan jarak sosial hingga pembatasan kegiatan di luar rumah dan akhirnya tak sedikit yang mengalami kondisi takut untuk memulai interaksi sosial hingga sebuah hubungan romantis.
Misalnya saja seperti yang dialami oleh Eric Buttelman (26), pria asal New York itu menceritakan bahwa dirinya kehilangan semangat dan juga gairah untuk kembali berkencan setelah satu tahun pandemi memaksa dirinya untuk tidak berinteraksi dengan orang secara langsung di luar rumah.
“Saya terjebak dalam banyak fase pembicaraan daring dengan wanita selama lockdown, tidak satu pun dari mereka akhirnya menjadi kencan yang nyata karena tidak ada perasaan di dalamnya,” kata Eric mengutip dari New York Post, Selasa.
Contoh lain dari FODA yang dilahirkan akibat penyebaran masif virus SARS-CoV-2 secara global turut dialami seorang wanita asal Astoria bernama Daniella Orellana (30).
Baca juga: Aplikasi kencan Bumble tambahkan "tanda vaksin COVID-19" di profil
Baca juga: Fakta kencan online, vaksin COVID-19 jadi syarat bertemu langsung
Ia ada di dalam tahap meragukan persona seseorang bahkan sebelum bertemu secara langsung, ia mempertanyakan dirinya sendiri apakah ia perlu melakukan kencan.
“Teman saya bertanya, ‘Anda tahu kan ada pria yang tertarik pada anda, kan?’, tapi sebenarnya saat ini saya tidak bisa memahami hal seperti itu. Padahal itu bukan masalah ketika pandemi berlangsung,” kata wanita yang belum pernah berkencan sejak adanya pandemi COVID-19.
Berdasarkan studi dari situs kencan Hinge, lebih dari setengah pengguna layanannya mengalami FODA yang menyebabkan mereka tak yakin untuk memulai kegiatan berkencan.
Dalam riset Hinge beberapa hal yang menyebabkan FODA terjadi di antaranya orang lajang berpikir berlebihan untuk sesuatu yang terlalu mendetail hingga penundaan kencan yang berkepanjangan.
“Sebelum pandemi COVID-19 orang-orang memilih untuk berkencan karena hal itu terasa alami. Orang-orang bisa berkegiatan di luar rumahnya mencoba memulai sebuah relasi,” kata Kepala dan Ahli Kencan dari aplikasi pencarian jodoh dari Match Rachel DeAlto seperti dilansir dari Mashable.
Rachel mengatakan FODA terjadi karena seseorang tidak mencoba sesuatu untuk waktu yang lama dan menimbulkan rasa takut karena harus memulai kembali sesuatu tanpa berlatih terlebih dahulu.
“Setiap kali anda tidak mencoba sesuatu atau melakukan sesuatu yang sering anda lakukan, pasti ada ketakutan yang meliputi. Saya rasa ada banyak orang yang mengalami kondisi ‘Oh saya lupa bagaimana melakukan hal ini (akibat pandemi)’,” kata Rachel.
Tren FODA juga terjadi pada orang- orang yang memikirkan kesehatan sebagai prioritas utama akibat adanya pandemi COVID-19.
Misalnya dialami oleh Victoria Pla (24), ia menjadi takut berkencan pada orangyang belum menerima vaksin COVID-19.
Ia mengalami ketakutan akan tertular SARS-CoV-2, di samping itu, ia merasa upaya memulai sebuah hubungan romantis dimulai dari tahap pengenal di usia 20-an rupanya merupakan interaksi yang melelahkan.
“Itu menegangkan, apalagi berkencan dengan orang yang mungkin saja membuat saya sakit atau mereka ternyata penyebar virus,” katanya.
Baca juga: Tinder luncurkan fitur video profil
Baca juga: Kiat aman berkenalan dan bertemu teman baru dari aplikasi MiChat
Halaman Selanjutnya: Cara mengatasi FODA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021