"Sedikitnya sudah ada 24 korban tewas yang ditemukan di Kinahrejo, 12 korban ditemukan pada Selasa (26/10) malam dan Rabu pagi ditemukan lagi 12 orang," kata warga Kinahrejo, Umbulharjo Sutrisno, Rabu.
Menurut dia, dua orang warga sampai saat ini masih belum diketemukan dan masih dalam pencarian.
"Ada kemungkinan dua warga yang belum ditemukan ini juga tewas akibat terjangan awan panas letusan Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, sejak Selasa malam dirinya membatu evakuasi 12 korban tewas dan pagi ini ditemukan 12 lagi.
"Korban yang ditemukan ada yang berada di dalam rumah dan sebagian lagi di jalan," katanya.
Hampir semua rumah warga di Kinahrejo hancur tersapu awan panas Gunung Merapi yang diperkirakan mencapai 600 derajat celcius dengan kecepatan 300 kilometer per jam.
"Kondisi mayat korban mengenaskan dan ada yang mengalami luka bakar parah," katanya.
Ia mengatakan, setelah dievakuasi, Tim SAR memasukkan korban tewas yang ditemukan tersebut ke dalam kantung mayat.
"Ada satu kantung mayat yang disi dua mayat karena dalam posisi berpelukan, para korban kemudian dibawa ke RSUP DR Sardjito Yogyakarta," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilinda Nuraini mengatakan, jumlah korban tewas ada 19 orang, satu di RS Panti Nugroho dan 18 lainnya di RSUP DR Sardjito.
"Sedangkan korban luka-luka sebanyak 16 orang yang dirawat di rumah sakit rujukan korban bencana," katanya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010