ANTARA di lokasi kejadian, menyebutkan, saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Muntilan Kabupaten Magelang beserta 24 korban lainnya yang mengalami sesak napas akibat abu vulkanik dari gunung yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan DI Yogyakarta.
Direktur Rumah Sakit Umum Muntilan, dr. Sasongko mengatakan, korban meninggal dunia karena abu vulkanik dari Gunung Merapi ditambah kesalahan orang tua karena saat proses evakuasi korban dibekap naik sepeda motor.
Menurut dia, abu vulkanik tersebut masuk ke saluran pernapasan korban. "Korban mengalami sesak napas seperti penyakit asma mendadak," katanya.
Ke-24 korban yang dirawat di Ruymah Sakit Umum Muntilan tersebut karena sesak napas akibat menghirup abu vulkanik dari gunung yang berada pada ketinggian 2.968 meter di atas permukaan air laut tersebut.
Sementara itu proses evakuasi terhadap masyarakat yang berada di daerah berbahaya masih terus dilakukan. warga yang berada di Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung diungsikan ke Tanjung Muntilan yang jaraknya sekitar 15 kilometer.
Kemudian Warga dari Desa Ngablak diungsikan ke Srumbung. Hujan abu akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi tersebut terjadi antara pukul 18.30 hingga 19.30 WIB. (H018*H015/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010