Sleman (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku hingga kini belum mengetahui nasib juru kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan.
"Sampai saat ini saya tidak mengetahui nasib Mbah Maridjan dan hingga sekarang juga belum ada kontak," katanya di Posko Utama Sleman, Selasa malam.
Terkait dengan letusan Gunung Merapi, Sultan meminta kalangan warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III untuk segera turun ke barak pengungsian.
"Kami semua tidak tahu apakah masih akan ada letusan lagi atau tidak, kami meminta warga tetap waspada dan yang masih berada di KRB II dan III untuk turun ke barak pengungsian karena lebih aman," katanya.
Data di Posko Utama Penanggulangan Bencana Sleman hingga kini tercatat jumlah korban sembilan orang.
Korban yang mengalami luka bakar sebanyak empat orang, yakni Ny Ratmi (30) warga Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan yang mengalami luka bakar 63 persen dan dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Kemudian Arif Candra (23) warga Kedungsriti, Umbulharjo, Cangkringan yang mengalami luka bakar 40 persen dan dirawat di RSUP DR Sardjito, Triwahyu (17) warga Kedungsriti yang mengalami luka bakar 40 persen di rawat di RSUP Dr Sardjito, Ny Pujo (68) warga Pakem, Hargobinangun mengalami luka bakar 60 persen, dan dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Mugiyo warga Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan tewas di lokasi dan saat ini masih di RS Panti Nugroho Pakem, sedangkan Maulina (23) warga Hargobinangun mengalami sesak napas, Sri Yuliati (34) warga Dusun Gondang, Umbulharjo, Cangkringan mengalami sesak napas, dan Muji Taryo (50) wrga Ngrangkah, Umbulharjo, Cangkringan mengalami sesak napas. (V001/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010