Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal memberi sanksi berupa denda kepada Perusahaan Karoseri bila telat menyerahkan bus Transjakarta sesuai perjanjian.

"Kita minta masing-masing produsen untuk merealisasikan janji sesuai dengan kesepakatan kontrak. Jika itu tidak berhasil dilakukan, maka masing-masing akan dikenai sanksi berupa denda yang harus dibayar per hari," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto usai mengunjungi perusahaan karoseri busway di Jakarta, Selasa.

Wagub mengunjungi dua perusahaan karoseri bus Transjakarta yaitu PT Asian Auto International di Sentul Bogor dan PT Korindo di Balaraja, Tangerang.

Sesuai perjanjian kerja, dua perusahaan karoseri tersebut harus menyerahkan sebanyak 69 bus single dan 25 bus untuk koridor IX (Pinangranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) pada Desember 2010.

Prijanto mengatakan Pemprov bakal memberi sanksi sebesar Rp74 juta per hari untuk keterlambatan penyerahan bus single dan Rp90 juta per hari untuk keterlambatan penyerahan bus gandeng.

PT Asian Auto International telah menyelesaikan dua unit bus.

Sedangkan PT Korindo yang dibebankan mengerjakan 69 bus single, dan dikerjakan secara bersamaan di berbagai lokasi seperti di Balaraja, Tangerang sebanyak 42 unit, tujuh unit bus di Bogor, 13 unit bus di Ungaran dan Semarang dan serta tujuh unit bus di Magelang.

Sedangkan anggaran untuk produksi bus single dialokasikan 106,07 miliar rupiah dan untuk bus gandeng sebesar 94,8 miliar rupiah.

Prijanto mengatakan daya tampung kapasitas per bis single mencapai 85 orang dengan rincian 32 penumpang bertempat duduk dan 53 penumpang berdiri.

Untuk bus gandeng berkapasitas total 160 orang, yang terdiri 41 orang bertempat duduk dan 119 orang berdiri.

Prijanto meminta kepada dua perusahaan karoseri tersebut untuk selalu koordinasi dari semua pihak untuk melancarkan operasional dua koridor busway terbaru tersebut.

Hal tersebut terkait dengan kesiapan infrastruktur yang lain seperti masalah keamanan dan sterilisasi jalur, kesiapan fisik halte dan juga kesiapan tiket.

Sedangkan Senior Manager PT Korindo Puriyanto mengatakan pihaknya memutuskan untuk menyebar produksi busway ke sejumlah daerah karena keterbatasan sumber daya manusia.

"Dengan cara demikian, diharapkan target penyelesaian bisa dilakukan tepat waktu," kata Puriyanto.

Puriyanto optimis bisa menyerahkan 34 dari 42 bis yang dikerjakan pada akhir Nopember kepada Pemprov DKI.

Sedangkan, sisanya ditargetkan selesai sebelum operasional dilaksanakan.

Direktur Manufacturing PT Asian Auto International Budy Mulyadi merasa optimis pihaknya bisa mengerjakan tender sesuai waktunya karena memang dari segi tim dan teknisi sudah memadai. (N006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010