Nagoya, Jepang (ANTARA News/AFP) - Spesis langka yang sebelumnya tidak diketahui dunia luar kini ditemukan di hutan rimba Amazon dalam intensitas temuan satu setiap tiga hari, kata kelompok aktivis lingkungan WWF dalam laporan yang diterbitkan Selasa.
Seekor ular anakonda berukuran sepanjang mobil limousin, ikan lele raksasa pemangsa kera, laba-laba bertaring biru, dan katak panah beracun merupakan di antara 1.220 satwa dan tumbuhan yang baru ditemukan pada kurun 1999 hingga 2009, kata laporan tersebut.
Laporan itu dirilis di sela pertemuan puncak PBB di Jepang yang diadakan untuk upaya penyelamatan keanekaragaman hayati yang terus berkurang di dunia.
WWF mengatakan pihaknya menyoroti betapa penting pemeliharaan hutan Amazon.
"Laporan itu menunjukkan betapa mengesankan dan luar biasanya keanekaragaman hayati yang terdapat di Amazon," kata Kepala Inisiatif Penyelamatan Amazon, Francisco Ruiz, kepada wartawan saat santap siang.
"Tetapi wilayah penuh pesona ini terdesak oleh kehadiran manusia sehingga struktur alamnya sedang berubah dengan sangat cepat," katanya.
Penebangan dan pembakaran lahan untuk keperluan agraris seperti peternakan sapi dan penanaman kelapa sawit membuat 17 persen dari keseluruhan wilayah Amazon --sebuah wilayah yang merupakan dua kali lebih luas dari Spanyol-- telah rusak dalam kurun 50 tahun terakhir, menurut WWF.
WWF menyusun laporan itu berdasarkan temuan yang didapat oleh para ilmuwan selama kurun waktu sepuluh tahun guna menyoroti betapa berharganya keanekaragaman yang bisa punah tanpa disadari manusia karena hutan Amazon lenyap secara perlahan.
"Hal itu berlaku sebagai pengingat bahwa kita masih harus belajar tentang wilayah unik itu, dan bagaimana kita kehilangan jika kita tidak merubah pola pikir kita terhadap proses pembangunan," kata Ruiz.
Salah satu temuan yang paling luar biasa adalah ular anakonda berukuran panjang empat meter (13 kaki) di rawa-rawa provinsi Pando di Bolivia pada 2002.
Anakonda itu adalah spesis baru yang pertama kali ditemukan sejak 1936 dan menjadi salah satu dari hanya empat jenis spesis yang diketahui, menurut WWF.
Terdapat 55 spesis reptil yang ditemukan, termasuk dua jenis Elapidae, jenis ular yang paling beracun di dunia termasuk kobra dan taipan.
Sebuah kaleidoskop yang terdiri atas berbagai jenis katak juga ditemukan, termasuk 24 varian yang terkenal dengan panah beracun dan salah satu jenis yang tembus cahaya (bening).
Di antara 257 jenis ikan yang ditemukan di sungai-sungai dan danau -danau di wilayah Amazon merupakan jenis ikan lele raksasa.
Salah satu di antaranya ditemukan di Venezuela berukuran hampir 1,5 meter dan berat 32 kilogram.
Kendati ikan raksasa tersebut biasanya memangsa ikan lainnya, beberapa di antaranya di dalam perutnya ditemukan bagian-bagian organ monyet yang dimangsanya, menurut WWF.
Spesis unik ikan lele lainnya adalah yang ditemukan di negara bagian Brazil, Rondonia, yang sangat kecil, menyilaukan dan berwarna merah.
Warga desa setempat menemukan ikan tersebut ketika mereka tidak sengaja menangkapnya saat hendak mengambil air.
Setidaknya 500 jenis laba-laba juga ditemukan, termasuk satu jenis yang tubuhnya berwarna cokelat, dan sepasang lagi bertaring biru yang hampir tembus pandang.
Tiga puluh sembilan mamalia baru juga ditemukan, termasuk lumba-lumba air tawar berwarna merah jambu, tujuh jenis kera dan dua jenis landak.
Dari 637 spesis tumbuhan baru yang ditemukan adalah bunga matahari, tanaman merambat ivy, bunga lili, berbagai jenis nenas dan apel.
Amazon merupakan rumah bagi setidaknya 40.00 spesis tumbuhan, dan WWF menggambarkan skala keanekaragaman hayati di beberapa wilayahnya sebagai "mengejutkan fikiran".
Disebutkan bahwa 1.000 spesis tumbuhan terdokumentasikan di sebuah hutan lebat tropis seluas satu hektar di Ekuador, sedangkan 3.000 spesis lainnya ditemukan di lahan seluas 24 hektar di Amazon Kolombia.(Uu.KR-PPT/A/M043/H002)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2010