Medali kedua bulu tangkis
Indonesia juga sukses mengamankan medali kedua dari cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 setelah Anthony Sinisuka Ginting memenangi laga penentuan perunggu melawan Kevin Cordon dari Guatemala di Musashino Forest Sport Plaza, Senin.
Medali perunggu dari sektor tunggal putra dimenangkan atlet peringkat lima dunia itu setelah berjibaku selama 38 menit dalam dua gim langsung 21-11, 21-13.
Dengan hasil ini, Ginting menorehkan prestasi tertinggi dalam karier bulu tangkisnya dengan memenangkan medali dari ajang Olimpiade perdananya.
Baca juga: Ginting raih medali kedua bulu tangkis dari Tokyo
Pebulu tangkis berusia 25 tahun itu tak mengalami kendala selama bertanding. Meski memainkan tempo lambat, namun Ginting tetap mampu memupuk angka dari lawannya.
Dibandingkan laga semifinal kontra Chen Long, Minggu (1/8) kemarin, Ginting terlihat lebih santai dalam bermain namun tetap menyajikan serangan yang sulit diatasi lawannya.
Atlet kelahiran Cimahi itu mengungkapkan rasa syukurnya setelah memenangkan medali perunggu dari Tokyo 2020 yang menjadi ajang Olimpiade perdananya.
Baca juga: Ginting bersyukur bisa bawa pulang medali dari Olimpiade perdana
"Pertama terima kasih kepada Tuhan. Ini Olimpiade pertama saya. Sebenarnya saya ingin (medali) emas, tapi lawan lebih tangguh. Saya sudah berusaha keras dan fokus untuk pertandingan hari ini. Saya senang dengan performa hari ini dan juga perolehan medali perunggu," kata Ginting lewat keterangan resmi BWF.
Ginting menceritakan bahwa keberhasilannya hari ini berkat strategi yang tepat dan memantau gaya permainan lawannya, Cordon dari laga sebelumnya.
"Saya coba menonton pertandingan terakhirnya (Cordon) lawan (Viktor) Axelsen. Saya ingin tahu bagaimana cara untuk melawan dia, beruntung saya bisa melalui hari ini dengan baik," ujar Ginting.
Perjuangan Ginting selama dua minggu di Tokyo akhirnya membuahkan hasil manis meski mengaku sangat kelelahan karena mengalokasikan seluruh daya fisik dan mentalnya pada ajang ini.
Raihan dua medali itu setidaknya mampu sedikit mengobati kekecewaan atlet-atlet lain yang kandas di Olimpiade, terutama bulu tangkis, seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Gregoria Mariska Tunjung, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
The Daddies harus puas menempati peringkat keempat ganda putra Olimpiade Tokyo 2020 setelah kalah dari Aaron Chia/Soh Woi Yik (Malaysia) pada laga perebutan medali perunggu, Sabtu (31/7) lalu.
Baca juga: The Daddies ditundukkan Aaron/Soh dalam perebutan medali perunggu
Mariska tersingkir di babak 16 besar bulu tangkis setelah dikalahkan Ratchanok Intanon, dari Thailand, sedangkan Praveen/Melati terhenti di perempat final usai dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Selanjutnya prestasi berbuah apresiasi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021