Magelang (ANTARA News) - Warga Dusun Gemer Desa Argomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jateng, mencium bau belerang akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

ANTARA di Dusun Gemer, Selasa malam, menyebutkan, bau belerang mulai tercium setelah hujan abu yang menguyur beberapa dusun di Desa Argomulyo tersebut.

Sampai berita ini diturunkan hujan abu mulai reda tetapi warga masih terlihat mengenakan masker, jas hujan, payung, dan lain sebagainya untuk melindungi badannya dari abu yang keluar dari puncak gunung yang berada pada ketinggian 2.968 meter di atas permukaan air laut.

Sebelum hujan abu turun, warga Dusun Gemer sempat melihat cahaya seperti kilat keluar dari puncak Gunung Merapi.

Seperti diwartakan sebelumnya, hujan abu akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Selasa malam, pukul 18.40 WIB menguyur beberapa dusun di Desa Argomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jateng.

Hujan abu tersebut mengguyur dusun-dusun seperti Gemar, Cangkil, Andong di Desa Argomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Sementara itu beberapa warga tampak berdiri di depan rumah mereka dengan mengenakan jas hujan, payung, dan masker penutup hidung dan mulut.

Sebagian lagi ada yang mengendarai sepeda motor turun ke daerah yang dinilai aman dari hujan abu akibat peningkatan gunung yang berada pada ketinggian 2.968 di atas permukaan air laut tersebut.

Hujan abu di tiga dusun ini semakin deras dan suaranya seperti hujan air yang cukup deras, bahkan warga banyak yang keluar dari rumahnya menuju ke rumah salah satu warga untuk berkumpul.

Kepala Desa Argomulyo, Yatin mengimbau kepada warganya untuk bersikap tenang.

Sementara itu suara gemuruh dari Gunung Merapi terdengar dari dusun-dusun yang berjarak sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi. (M029*H015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010