Saeful Hidayat, Kepala Desa Ciokaobandung, mengatakan, banjir membesar sejak siang hari, dan rumah-rumah penduduk terkurung banjir ketinggian hampir satu meter.
Banjir melanda permukiman penduduk di empat Rukun warga (RW) di daerah aliran sungai (DAS) Cikao yang meluap sejak Senin.
"Luapan sungai Cikao semakin membesar setelah hujan deras mengguyur sepanjang Senin malam," katanya.
Selain mengurung ratusan rumah penduduk, banjir merendam hamparan sawah, dan telah melumpuhkan aktivitas kantor desa karena tergenang banjir setinggi lebih dari setengah meter.
"Kami tidak bisa masuk kantor karena terendam banjir. Kami lebih memfokuskan pemantaun banjir dan mengingatkan warga agar mengungsi apabila banjir terus membesar," tuturnya.
Menurut dia, belum satu pun warga yang mengungsi, namun mereka siaga terutama jika turun hujan di malam hari.
"Mungkin mereka menganggap banjir terbiasa, dan permukimannya menjadi langganan banjir setiap musim hujan," katanya.
Selain karena luapan sungai Cikao, banjir melanda permukiman yang berada di sekitar bendung utama waduk Jatiluhur itu juga akibat tingginya debit air
sungai Citarum di wilayah Cikaobandung.
Karman (56) dan warga Cikaobandung lainnya menyatakan kekhawatiranya banjir akan semakin membesar.
"Sungai Citarum juga meluap, karena besarnya pembuangan air dari waduk Jatiluhur, ditambah dengan hujan deras yang terus menerus," katanya. (ANT-151/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010