"Pembangunan tempat pembudidayaan dan pengembangan Bunga Crisan ini merupakan program pelaksanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran sebagi bentuk kepedulian kepada masyarakat," kata Kepala Sub Bidang Pertanian LPPM UPN `Veteran` Yogyakarta, Arie Wijayani Purwanto, di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan, tujuannya adalah mengupayakan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bidang agro di masyarakat. "Kami memilih daerah Hargobinagun, selain suhu udara yang cocok untuk perkembangan bunga Crisan, juga karena di lokasi tersebut masih banyak lahan tidur milik para petani yang belum termanfaatkan," katanya.
Pembudidayaan bunga Crisan ini telah lama dilakukan yakni sudah berjalan sejak satu tahun yang lalu. "Di daerah Hargobinangun terdapat dua lokasi tempat pembudidayan dan pembibitan bunga Crisan ini, salah satunya adalah di desa Wonokerten" katanya.
Selain itu ia mengatakan, tujuan utama untuk membangun lokasi pembudidayaan bunga Crisan ini adalah untuk memberikan ketrampilan kepada para petani, selain menanam padi mereka juga dapat membudidayakan tanaman jenis lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Selain ingin memberikan pengetahuan yang baru bagi para petani, kami juga ingin membantu para petani untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya yakni dapat meningkatkan pendapatanya dan sekaligus sebagai ajang tempat KKN mahasiswa sebagai bentuk implementasinya selama memperoleh teori di bangku kuliah,"katanya.
Di lokasi pembudidayaan dan pembibitan Bunga Crisan terdapat sekitar 13 kelompok tani yang membudidayakan Bunga Crisan tersebut, mereka juga tergabung dalam asosiasi bunga Crisan Yogyakarta, katanya.
Arie mengatakan, sejauh ini hasil budidaya bunga Crisan oleh kelompok tani tersebut di jual kepada para penjual bunga di Yogyakarta. "Saat ini wilayah pasar bunga Crisan ini masih dalam area Yogyakarta saja," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan selama ini pihaknya mempunyai sejumlah kendala dalam upaya melakukan pembudidayaan dan pembibitan bunga Crisan di lokasi tersebut.
"Kendala yang paling utama adalah pada SDMnya. Kami mengalami kesulitan untuk memberikan informasi teknologi dan pemahaman tentang manajemen dan proses pemasaran, karena SDM di lokasi tersebut masih minim," katanya.
Namun, ia mengatakan pihaknya selalu memberikan pembinaan dan pendampingan bagi para SDM tersebut hingga saat ini. "Pembinaan dan pendampinga yang kami lakukan di antaranya adalah mengajak selalu memberikan informasi melalui perkumpulan yang bisanya dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Diharapkan untuk kedepannya, para petani Crisan di lokasi tersebut dapat berkembang pesat dan pangsa pasar bunga Crisan mampu menembus pasar di sejumlah daerah di pulau Jawa," katanya. (ANT-161/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010