Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat mengosongkan tower empat karena jumlah pasien di fasilitas kesehatan tersebut terus berkurang.
"Jumlah pasien hari ini 2.474 orang. Upaya keras semua pihak menurunkan jumlah kasus COVID-19 membuahkan hasil," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Tugas Ratmono di Jakarta, Senin.
Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan dengan jumlah pasien sebanyak itu, maka angka hunian saat ini, yakni 31,34 persen.
Baca juga: PT PP salurkan bantuan sosial tanggulangi COVID-19
"Kami bersyukur jumlah pasien turun, semoga terus turun," kata dia.
Peningkatan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan pada akhirnya akan mengurangi jumlah kasus dan pasien di tempat perawatan termasuk di RSDC Wisma Atlet.
Ia merinci distribusi pasien di tower lima sebanyak 764 orang, tower enam sebanyak 812 pasien, dan tower tujuh diisi 1.608 pasien. Sedangkan tower empat sudah dikosongkan.
Sejak didirikan pada 23 Maret 2021, jumlah pasien tertinggi harian terjadi pada 29 Juni 2021 sebanyak 7.216 pasien. Hingga saat ini, kumulatif pasien tercatat 96.001 orang dan kumulatif pasien pulang 92.129 orang.
Baca juga: Pasien rawat inap RSDC Wisma Atlet per hari ini berkurang 167 orang
"Tingkat kesembuhan 96,23 persen," kata dia.
Dokter militer asal Kebumen, Jawa Tengah, tersebut berharap semua lapisan masyarakat tidak lengah dengan penurunan pasien di fasilitas kesehatan itu. Sebab, jika abai, maka kasus COVID-19 bisa kembali meningkat.
"Kita benar-benar harus disiplin mengenakan masker. Ini cara terbaik mencegah COVID-19," tegasnya.
Dengan disiplin protokol kesehatan dan meningkatnya angka vaksinasi, jumlah kasus dan pasien COVID-19 bisa ditekan. Namun, syaratnya tidak boleh lengah. Kebiasaan baru sekarang adalah memakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: 3.486 pasien COVID-19 dirawat di RS Wisma Atlet kemayoran
Meskipun jumlah pasien turun, Mayjen Tugas Ratmono menegaskan kapasitas RSDC Wisma Atlet Kemayoran tetap disiagakan pada angka 7.884 tempat tidur. Berkaca dari kejadian sebelumnya, tempat perawatan harus selalu siaga untuk merawat pasien.
"Harapan kita angka hunian terus turun. Kondisi ini akan tercapai jika semua orang disiplin protokol kesehatan," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021