Baca juga: Dua pemudik terindikasi positif COVID-19 di Terminal Kalideres
Penurunan jumlah penumpang bus itu mulai terasa sejak Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Penurunan saat ini sampai 80 persen," kata Revi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Sebelum PPKM diberlakukan, Revi mengatakan jumlah penumpang bisa mencapai 1.700 orang per hari. Namun, belakangan jumlah penumpang per harinya hanya puluhan orang.
Bahkan, jumlah penumpang pada Juli setara dengan jumlah penumpang sehari sebelum PPKM diberlakukan pemerintah.
"Dari 3 Juli sampai 2 Agustus 2021 itu jumlah penumpang 1.659 penumpang," ungkap Revi.
Baca juga: Bus sekolah khusus COVID-19 di Kalideres siaga hingga 31 Mei 2021
Dari data yang diberikan Revi, tercatat sejak 3 Juli-1 Agustus sebanyak 1.432 penumpang di Terminal Kalideres.
Sedangkan untuk penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres tercatat mencapai 1.659 orang.
Menurut Revi, jumlah penumpang bus menurun lantaran banyak persyaratan bagi warga yang hendak ke luar kota. Salah satu syarat bagi penumpang, yakni surat tes antigen yang dianggap terlalu mahal.
Revi berharap pemerintah bisa menggelar tes antigen gratis agar warga dimudahkan melakukan perjalanan ke luar kota.
"Dulu kita ada program antigen gratis kalau sekarang belum ada, kita masih menunggu. Harapan saya itu kalau ada program antigen lagi," tutur Revi.
Baca juga: DKI Jakarta target tertibkan 76 terminal ilegal tahun ini
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021