"Karena Mama dia (almarhumah Ibu Apriyani) pemain bulu tangkis, tenis meja dengan voli yang dia gemari. Jadi itu bakat dari almarhumah Mamanya," kata Amiruddin P saat dihubungi melalui selulernya di Kendari, Senin.
Amiruddin bercerita, sejak kecil anaknya dididik dan ditanam jiwa berani dan terus bersemangat oleh almarhumah Ibunya, Siti Jauhar.
Bahkan ia menyebut, jiwa yang tangguh dan keras yang ada pada anaknya merupakan keberhasilan didikan oleh mendiang istrinya.
Baca juga: Greysia/Apriyani: kami tak menyangka jadi juara Olimpiade
Baca juga: Kesabaran Greysia berbuah sejarah manis untuk bulu tangkis Indonesia
"Kalau sosok dari Apriyani itu keras, keras dia, maunya harus menang. Dari kecil memang dididik. Pertama yang mendidik bukan saya, Mamanya, almarhumah," ujar dia.
Apriyani merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara dan merupakan satu-satunya anak perempuan.
Amiruddin menuturkan, anaknya mulai senang bermain bulu tangkis sejak kecil sebelum masuk ke sekolah dasar. Bahkan saat itu ketika tak ada raket, Amiruddin kemudian merakit raket bekas dengan senar tali pancing demi mendukung bakat anaknya.
Tak sampai di situ, ia juga membuatkan lapangan khusus buat anaknya untuk bermain bulu tangkis bersama teman seusianya. Tak jarang dukungan itu membuahkan hasil bagi anaknya.
Ia mengaku bangga anaknya bisa kembali menorehkan nama baik Bangsa di kancah internasional karena telah berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Meski demikian, ia berharap anaknya tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih saat ini karena masih banyak prestasi ke depannya yang harus di raih, serta serta memiliki sifat yang baik dan ramah kepada semua orang.
"Tidak ada lain, pokoknya kami mendukung terus. Tapi jangan merasa puas, kalau sudah merasa puas berarti tidak mau lagi berusaha karena sudah puas. Dan kedua jangan sombong. Dua saja itu kuncinya, jangan cepat merasa puas dan jangan sombong," kata Amiruddin.
Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada Senin.
Dalam pertandingan final bulu tangkis ganda putri yang bergulir selama 55 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani memetik kemenangan dalam dua gim dengan skor 21-19, 21-15, seperti dilansir laman BWF.*
Baca juga: Kesabaran berujung sejarah dan emas kedelapan Indonesia dari Olimpiade
Baca juga: Taufik Hidayat beri selamat dan bangga atas raihan Greysia/Apriyani
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021