Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi turun tipis, setelah hari sebelumnya menguat hingga mencapai Rp8.900 per dolar, akibat aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar.
Aksi lepas pelaku relatif kecil sehingga rupiah hanya turun tiga poin menjadi Rp8.903-Rp8.913 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.900-Rp8.910.
Direktursebuah lembaga keuangan, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa mengatakan, rupiah hanya turun tipis, karena pelaku pasar masih memfokuskan pertemuan negara-negara G20.
Kelompok 20 (G20) sepakat untuk menghindari perang mata uang dan membuka jalan bagi Federal Reservve Amerika untuk melepas stimulus babak baru, katanya.
Meski demikian, lanjut dia pelaku pasar masih hati-hati untuk melepas rupiah lebih besar, karena membaiknya saham-saham di Wall Street.
"Kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik lagi kembali mencapai level Rp8.900 per dolar," ucapnya.
Kostaman Thayib mengatakan, aksi lepas kemungkinan akan makin berkurang pada Selasa siang bahkan muncul aksi beli sehingga mata uang Indonesia kembali menguat.
Apabila itu terjadi maka posisi rupiah makin kuat bahkan dibawah angka Rp8.900 per dolar, ucapnya.
Indonesia yang didukung oleh fundamental ekonomi yang makin kuat akan dapat membawa mata uangnya (rupiah) terus menguat, namun kenaikan itu kemungkinan dihambat oleh BI.
BI khawatir kenaikan rupiah yang terlalu cepat akan mendorong rupiah juga turun lebih cepat, katanya.
(ANT/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010