"Setelah kita pantau melalui CCTV dan pantauan ke lapangan, banyak warga masyarakat yang mengungsi karena takut terjadi tsunami, tetapi nyatanya tidak ada," ujar Irwan saat melakukan pemantauan di Pantai Padang, Senin malam.
Sebelumnya, BMKG melalui situsnya sempat merilis, gempa yang berpusat di 3.61 LS - 99.93 BT, 78 kilometer Barat Daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar dengan kedalaman 10 kilometer tersebut berpotensi terjadi tsunami.
Akan tetapi peringatan tersebut telah dicabut setengah jam kemudian.
Menurut Gubernur, sebagian masyarakat mengungsi ke kawasan yang aman seperti di Gunung Pangilun, menuju Universitas Andalas, serta banyak pula yang bertahan di luar rumah mereka.
"Ada juga yang memilih bertahan di Mesjid Nurul Iman dan di tepi-tepi jalan yang jauh dari bibir pantai," kata Irwan.
Meski demikian, kata Gubernur, masyarakat harus tetap waspada dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan perlindungan dari ancaman bahaya.
Gubernur menambahkan, hingga kini belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa 7,2 SR tersebut.
Berdasarkan data BMKG, telah terjadi tiga kali gempa susulan dengan 5,5 SR pukul 22.21.09 WIB WIB pada 3,55 LS - 99,70 BT berkedalaman 22 kilometer.
Selanjutnya gempa kembali terjadi pada pukul 22.31.09 WIB dengan kekuatan 5,0 SR berpusat 3,32 LS - 99,96 BT kedalaman 23 kilometer.
Lalu, gempa 5,0 SR terjadi lagi pada pukul 22.55.56 WIB berpusat di 3.55 LS - 99.61 BT berkedalaman 39 kilometer.(T.PSO-266/B/A011/H002)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2010