Kepala Seksi Perlindungan dan Usaha Tani Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, J. Catur Sugiarto, Senin, menjelaskan bakteri dan hama yang penyebarannya melalui angin dan air tersebut pada pertengahan Oktober 2010 telah menyerang sedikitnya 164,9 hektar tanaman padi yang tersebar di enam kecamatan, antara lain, Kalibaru, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Gambiran dan Wongsorejo.
"Beruntung kami segera mengambil tindakan cepat sehingga tingkat kegagalan akibat serangan bakteri dan hama itu hanya berkisar 5-7 persen. Kalau saja terlambat tanaman padi yang terserang bisa gagal panen," jelasnya.
Menurut dia, akibat serangan bakteri santo monas daun tanaman padi biasanya terlihat mengering dan mempengaruhi pengisian bulir padi. Sementara hama penggerek batang dan wereng batang coklat menyebabkan tanaman padi membusuk di bagian pangkalnya.
Bila bakteri santo monas media penyebarannya melalui air dan angin, hama penggerek batang dan wereng batang coklat media penyebaran lewat lampu kendaraan dan perpindahan jerami padi yang biasanya dimanfaatkan untuk ternak maupun penutup tanaman hortikultura, seperti semangka dan melon.
Meski demikian serangan bakteri maupun hama tanaman padi tersebut tidak sampai mempengaruhi produksi pangan Kabupaten Banyuwangi karena selama terjadinya anomali cuaca ketersediaan air untuk lahan pertanian sangat mencukupi sehingga banyak lahan tadah hujan yang diolah menjadi lahan pertanian.
"Tahun ini tidak ada musim kemarau karena hujan terus turun sehingga banyak petani yang sebelumnya hanya bisa menanam padi satu kali dalam setahun, tapi akibat perubahan cuaca mereka bisa menanam hingga dua kali," ungkap Catur Sugiarto.
Berdasarkan data di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, luas lahan tanaman padi yang panen pada tahun 2009 mencapai 1209.675 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 754.378 ton. Sedang jumlah areal tanaman padi yang panen hingga September 2010 sudah mencapai 116.832 hektar.
"Namun produksi padi pada periode ini masih sedang dihitung. Tetapi jika melihat kemungkinan terlampauinya luasan areal tanaman padi yang panen, besar kemungkinan produksinya pada tahun 2010 ini juga akan meningkat," paparnya.
Menurut Catur Sugiarto, produksi gabah di Kabupaten Banyuwangi per hektarenya mencapai 62,51 kuintal atau 6,251 ton. Masih tingginya produksi gabah per hektarenya tersebut telah menempatkan Kabupaten Banyuwangi di urutan ke 10 dari 38 kabupaten dan kota penghasil pangan. (ANT-164/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
kunjungi ini ya..
klik ini
thanks