Karakter tersebut seperti memiliki integritas yang unggul serta kemampuan manajerial yang andal sehingga dengan upaya ini dapat membangun penyelenggara pemerintahan yang efektif dan inovatif, kata Hudori saat pembukaan PKA di Lingkungan Kemendagri secara virtual, Senin.
Hudori menyatakan bahwa dalam momen pembelajaran tersebut para peserta PKA di Lingkungan Kemendagri itu akan mendapatkan penanaman pondasi yang kuat.
Baca juga: Kemendagri: Urus layanan adminduk tak perlu sertifikat vaksinasi
“Selama pembelajaran inilah Saudara (para peserta) akan mendapatkan penanaman pondasi yang kuat untuk membentuk karakter pemimpin penyelenggara pemerintahan yang memiliki integritas unggul serta kemampuan manajerial yang andal,” terang Hudori.
Hudori mengingatkan apa yang telah ditekankan Presiden Joko Widodo terkait pondasi baru bagi aparatur sipil negara (ASN) yang dinamakan Core Values ‘BERAKHLAK’, yakni Berorientasi Pelayanan; Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dia mengatakan pembelajaran akan dilakukan dengan banyak memanfaatkan teknologi digital secara synchronous dan asynchronous. Synchronous sendiri merupakan pembelajaran daring secara langsung menggunakan aplikasi telekonferensi, sedangkan asynchronous yakni proses pembelajaran daring yang memberikan bahan ajar dan pengerjaan tugas secara tidak langsung.
Hudori menyatakan selama empat bulan ke depan para peserta bakal berada di lingkungan pembelajaran BPSDM Kemendagri. Oleh karena itu, Hudori mengimbau agar pelaksanaan pelatihan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Kemendagri ingatkan kepala daerah agar tidak takut berinovasi
“Saya berpesan juga kepada Bapak Kepala BPSDM Kemendagri beserta seluruh jajaran, penyelenggara, tenaga pengajar dan peserta pelatihan agar senantiasa memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.
Apresiasi juga diberikan Hudori kepada para penyelenggara dan calon peserta PKA yang terlibat dalam kegiatan tersebut karena masih tetap memiliki semangat untuk berkarya dan berkinerja melalui pengembangan kompetensi di tengah situasi dan keterbatasan saat ini.
Dia mengingatkan pula untuk terus memperkuat posisi dan peran dalam memegang teguh nilai integritas, memiliki kecerdasan dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan strategis dan memiliki kepemimpinan yang tangguh dan kolaboratif.
"Seorang pemimpin yang memiliki konsep/gagasan besar, sehingga mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam lingkup birokrasi agar dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri," ujarnya.
Baca juga: Mendagri minta kepala daerah masifkan sosialisasi PPKM darurat
Pewarta: Muhammad Jasuma Fadholi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021