Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan partainya mengembangkan penggunaan media sosial (medsos) untuk memberikan pendidikan tentang pandemi COVID-19 kepada masyarakat.

"Saat ini kami berpartisipasi dalam program informasi edukasi tentang pandemi COVID-19. Kami lakukan dengan pendekatan keagamaan, medis, dan sosial," kata Mahfuz dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Mahfuz mengklaim dengan program tersebut ikut meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap Partai Gelora. Hal itu terlihat dari hasil Lembaga Survei Suara Milenial Institute, dimana elektabilitas Partai Gelora sebagai partai baru mencapai 1,5 persen dan menggeser elektabilitas beberapa partai lama.

Baca juga: Partai Gelora nilai pembelahan politik hambat penanganan pandemi

"Angka 1,5 persen sebagai bukti bahwa kerja struktur dan anggota partai berjalan semakin efektif," ujar Mahfuz.

Selain itu, kata dia, beberapa lembaga survei seperti Litbang Kompas, Parameter Politik Indonesia, dan Rekode Research Center menilai pengenalan atau popularitas dan elektabilitas Partai Gelora tertinggi di antara partai-partai baru.

Dalam situasi pandemi, kata Mahfuz, tidak mudah untuk melakukan konsolidasi apalagi bagi partai baru. Mayoritas kader Partai Gelora adalah anak muda dengan berbagai latar belakang, termasuk dari sejumlah partai lama.

Baca juga: Anis Matta: Masalah COVID-19 miliki dimensi geopolitik

Menurut Mahfiuz, struktur Partai Gelora secara nasional sudah hampir rampung. Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi), DPD (kabupaten/kota), dan DPC (kecamatan) sebanyak 80 persen.

"Akhir tahun ini akan kami tuntaskan 100 persen atau 7.235 DPC," kata Mahfuz.

Ada pun jumlah kader saat ini lebih dari 300 ribu orang dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progesi, mencapai 2.000 orang per hari.

Baca juga: Anis Matta: Hentikan kekerasan dalam tegakkan aturan PPKM darurat

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021