Jakarta (ANTARA News) - Satu terpidana teroris yang terlibat kasus di Medan, Toni Togar, Senin, dibawa ke Jakarta.
"Saat ini Toni dibawa dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pemantang Siantar menuju Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, Senin.
Toni terlibat langsung dalam berbagai peristiwa teror di Medan dan sekitarnya, serta langsung memimpin perencanaan, ujarnya.
"Aksi teror yang dilakukan di antaranya pengeboman gereja di Pekanbaru pada tahun 2000 langsung di bawah kendali Hambali, perampokan Bank Lippo di Medan pada tahun 2003, kemudian pengeboman Hotel JW Marriot," kata Kapolri.
Kapolri mengatakan, dalam aksi bom di Hotel JW Marriot, Toni juga terlibat dalam pendanaan bersama Noordin M Top dan Dr Azhari.
"Toni pada 11 Juni 2003 ditahan di LP Pemantang Siantar dengan masa tahanan 20 tahun, berdasarkan izin dari Menkuham dia dibawa ke Jakarta," kata Bambang.
Toni adalah lulusan dari pesantren di Ngruki dan merupakan Amir Majelis Mujahidin di Indonesia, diperkirakan mengendalikan rencana terornya dari dalam LP Siantar.
"Saya dengar terpidana ini sering meminjam telepon milik sipir untuk melakukan komunikasi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan di Jakarta.
Toni juga terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan menewaskan satu anggota Polri, Brigadir Immanuel Simanjuntak, dan penyerangan Polsek Hamparan Perak beberapa waktu lalu, yang menyebabkan tiga personel Polsek Hamparan Perak yakni Aiptu Baik Sinulingga, Aiptu Deto Sutejo dan Bripka Riswandi tewas tertembak.
(S035/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010