Rotterdam, Belanda (ANTARA News) - Zhang Chenglong dan Feng Zhe menambah perbendaharaan medali China pada hari terakhir kejuaraan dunia senam yang berlangsung di Rotterdam, Minggu, sehingga negara itu berada di puncak perolehan medali.
Zhang (21) meraih medali emas dari nomor palang horizontal sedangkan Feng (23) meraih medali dari nomor palang sejajar, sehingga tim pesenam tenaga kuda dari Asia itu meraih empat medali emas setelah bertanding selama sembilan hari.
Feng dan Zhang juga menolong tim China meraih medali emas bersama Chen Yibing di nomor gelang-gelang sehingga total atlet putera China membawa pulang enam medali.
Tim puteri mereka kurang beruntung, dengan tiga medali, membawa medali perunggu dari Jiang Yuyan dari nomor segala alat dan Deng Linlin gagal mempertahankan gelar di nomor balok, ia hanya mendapat medali perak.
Jumlah itu masih jauh dari sembilan medali yang mereka raih pada Olimpiade Beijing 2008, tetapi pelatih China Wang Hongwei menyatakan kelegaannya dengan hasil itu.
"Kami amat puas dengan hasil ini karena generasi tua pesenam China sekarang sudah beralih," kata Wang, "Kami memiliki pesenam muda dan kami sekarang berada dalam masa peralihan."
Peserta terakhir, Zhang melakukan gerakan akhir untuk mendapatkan angka 16.166 poin, sehingga banyak penonton yang kecewa pada pertandingan yang diadakan di Ahoy Arena, sehingga dukungan mereka beralih kepada atlet dari Belanda, Epke Zonderland.
Zonderland baru sekali bertanding tetapi ia mampu mengumpulkan angka 16.033 sehingga berhak atas medali perak untuk kedua kalinya sedangkan mantan juara Fabian Hambuechen dari Jerman meraih 15.966.
Sebelumnya, Feng, peraih medali perak nomor palang sejajar tahun lalu, meraih gelar dengan membuat jarak 0.150 dengan teman setimnya Teng Haibin sedangkan perunggu jatuh kepada juara dari Jepang, Kohei Uchimura.
Ini merupakan gelar kelima bari China sejak 2002.
"Kami menunrukan tim kuat," kata Teng, "Kami memiliki banyak pesenam berpengalaman dan di antara mereka yang datang ke sini untuk memenangi pertandingan."
Uchimura (21), meraih medali menjadi empat keping setelah mempertahankan gelar semua bentuk (all-around) dan mendapat medali perak di nomor tim dan lantai.
Juara semua bentuk puteri dan tim Aliya Mustafina gagal menambah gelarnya pada hari terakhir perlombaan, setelah hanya meraih medali perak di nomor lantai dan tidak naik podium setelah terjatuh di nomor balok.
Kekalahannya membuat naik posisi atlet Romania untuk pertama kalinya dalam sembilan tahu, setelah altet berusia 16 tahun Ana Porgras meraih gelar dunia pertama setelah atlet Amerika Rebecca Bross dan juara bertahan nomor galah Deng dari China, yang membagi medali perak.
Atlet berusia 16 tahun Mustafina, berjaya dalam raihan lima dari enam medali Rusia sehingga mereka berada di urutan kedua setelah China pada klasemen akhir. Ia meraih dua medali emas dan tiga perak setelah menjadi runner-up di nomor palang bertingkat, lantai dan balok.
Lauren Mitchell mencuri perhatian di nomor lantai ketika memberi gelar untuk pertma kalinya kepada tim Australia di kejuaraan dunia senam dan Mustafina membagi medali perak dengan atlet dari Romania, Diana Maria Chelaru.
Thomas Bouhail memberi medali emas pertama bagi Prancis sejak 1913 ketika peraih medali perak Olimpiade itu memenangi nomor loncat di depan atlet Rusia Anton Golotsutskov dan Dzmitry Kaspiarovich dari Belarus meraih medali perunggu. (*)
AFP/A008/A016
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010