Indeks BEI naik 0,67 persen atau 24,017 poin menjadi 3.5621,750 dan indeks LQ-45 bertambah 4,244 atau 0,65 persen menjadi 671,321.
Analis sebuah perusahaan sekuritas, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Senin mengatakan, indeks BEI pernah mencapai angka 3.630 poin lebih, karena hot money asing yang terus meningkat yang mendorong rupiah juga naik hingga menjauhi level Rp9.000 per dolar.
Indeks BEI terlihat ingin mengulangi apa yang pernah dicapai bahkan terus menuju ke level baru 3.700 poin, katanya.
Krisna Dwi Setiawan mengatakan, pembelian saham oleh pelaku pasar khususnya asing di pasar domestik akan terus meningkat karena membaiknya saham-saham di Wall Street yang memicu pasar regional membaik.
"Kami optimis aktifnya pelaku asing akan memicu indeks BEI kembali mengulangi rekor pencapaian 3.630 poin pada Senin siang, " ucapnya.
Pelaku pasar, lanjut dia lebih banyak membeli saham industri pertambangan, otomotif, perbankan, dan industri rokok yang mengalami kenaikan cukup besar.
Karena itu indeks BEI sangat berpeluang untuk kembali naik, ujarnya.
Ditanya mengenai kenaikan suku bunga Cina, menurut dia tidak ada kaitannya dengan pergerakan rupiah dan saham di pasar modal.
Kenaikan bunga bank di Cina akan mendorong arus modal asing makin besar masuk ke negara tersebut, namun pelaku investasi di dalam negeri masih tetap aktif bermain di pasar domestik, katanya.
Hal ini, lanjut dia terlihat dari transaksi di pasar modal, investasi asing dalam jangka pendek makin besar yang mendorong indeks terus mendekati level baruy 3.700 poin.
"Kami optimis indeks akan masih bisa bergerak naik lagi, kecuali pelaku pasar melakukan aksi lepas untuk merealisasikan keuntungan," ucapnya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010