Jakarta (ANTARA) - Tim bola basket putra Iran menjadi yang pertama harus meninggalkan Olimpiade Tokyo 2020 setelah menelan kekalahan lagi di laga terakhir penyisihan Grup A di Saitama Super Arena, Sabtu, sebelum kemudian Nigeria juga menderita hal serupa dan menyusul pemesanan tiket pulang ke negaranya.
Menghadapi Prancis, yang sudah memastikan lolos ke perempat final pada pertandingan sebelumnya, Iran takluk 62-79 setelah hanya mampu mengkonversi 34 persen percobaan tembakan terbuka mereka sepanjang laga.
Sejak Nicolas Batum, Nando de Colo dan Evan Fournier membuka keran angka pertandingan, Prancis tak sekalipun pernah merasakan tertinggal dari Iran sepanjang laga.
Walhasil rotasi besar-besaran diterapkan Prancis dengan seluruh 12 pemain mereka sempat melantai di atas 10 menit di pertandingan dan hanya Timothe Cabarrot Luwawu saja yang main lebih dari 20 menit.
Baca juga: Amerika dipecundangi Prancis tutup hari pertama basket putra
Thomas Heurtel jadi penyumbang angka terbanyak Prancis dengan 16 poin, diikuti Cabarrot Luwawu dengan 12 poin serta masing-masing 10 poin bagi Nando de Colo dan Vincent Poirier, demikian catatan statistik laman resmi Olimpiade.
Bagi Iran salah satu pemain ikonik mereka, Hamed Haddadi, mengemas dwiganda 18 poin dan 12 rebound, dibantu 11 poin dan delapan rebound milik Arsalan Kazemi serta Behnam Yakhchalidehkordi yang mencetak 11 poin.
Sayangnya itu semua masih gagal mempersembahkan kemenangan perdana bagi Iran di delapan pertandingan dalam dua edisi Olimpiade, setelah mereka juga menutup penampilan di Beijing 2008 dengan lima kekalahan dalam lima laga.
Baca juga: Lillard pimpin AS kembali ke jalur kemenangan usai lumat Iran 120-66
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021