"Kami telah mengembangkan alat pembangkit listrik tenaga angin yang dapat menghantarkan arus listrik yang telah diujicobakan di sejumlah wilayah di Indonesia," Kata anggota tim pengembangan alat pembangkit listrik tenaga angin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Rafi Kadeindrayawan, di Yogyakarta, Minggu.
Disela kegiatan "Merapi Volcano Expo 2010" yang diselenngarakan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, 22-31 Oktober 2010, ia mengatakan, komponen alat pembangkit listrik tenaga angin ini sangat sederhana dan simpel mudah didapat di sekitar lingkungan masyarakat.
"Komponennya meliputi generator, baling-baling kipas angin yang kemudian disambungkan dengan bola lampu. Pada masa percobaan, kami menggunakan bola lampu yang mempunyai tegangan sekitar 1,5 Volt yang terdiri atas 10 buah bola lampu, kemudian lambat laun kami mengaplikasikanya ke lingkungan masyarakat sebagai sumber penerangan," katanya.
Selain itu, ia mengatakan alat pembangkit listrik tenaga angin ini cara kerjanya sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang cukup mahal.
"Cara mengoperasikan alat pembangkit listrik tenaga angin ini hanya membutuhkan kekuatan angin yang maksimal, tetapi kami tidak mematok dan tidak menentukan seberapa cepat kekuatan angin tersebut. Tetapi pada prinsipnya, jika kekuatan angin semakin kencang maka listrik yang dihantarkan akan semakin kuat dan nyala lampu akan semakin terang, begitu juga sebaliknya," katanya.
Ia mengatakan, alat pembangkit listrik tenaga angin ini akan lebih efektif dalam penggunaanya, jika digunakan di kawasan atau daerah yang memilki kecepatan angin yang cukup tinggi.
"Daerah kawasan pesisir pantai sangat efektif untuk dipasang alat pembangkit listrik tenaga angin ini, karena daerah pantai potensi kecepatan anginnya sangat kencang," katanya.
Sejauh ini, ia mengatakan alat pembangkit listrik tenaga angin ini telah diujicobakan di kawasan luar Jawa dan telah dipamerkan di sejumlah pameran teknologi di Yogyakarta.
"Kami telah mengujicobakan alat pembangkit listrik tenaga angin ini di sejumlah titik di luar Jawa, di antaranya adalah Pulau Kalimantan," katanya.
(ANT-161/H008/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010