Batam (ANTARA News) - Nelayan di Batam, Provinsi Kepulauan mulai mengeluhkan kabut asap yang menyelimuti daerah perairan karena dinilai mengganggu aktifitas mereka.
"Jarak pandang kami ketika melaut mulai berkurang akibat kabut asap," kata Jamaluddin, nelayan asal pulau Ngenang, Kota Batam, Minggu.
Dia mengatakan jarak pandang nelayan saat melaut kini hanya 200 meter dari jarak pandang normal yang dapat mencapai 1 kilometer.
Gangguan kabut asap juga berimbas pada pedihnya mata saat melaut.
"Kabut asap tercampur angin laut yang mengandung garam mengakibatkan mata pedih," kata dia.
Dia mengaku gangguan kabut asap telah ia rasakan dalam empat hari terakhir.
Namun dia mengatakan gangguan kabut asap belum berpengaruh pada penghasilannya melaut.
Keluhan yang sama diungkapkan oleh Saharuddin, nelayan asal Batu Besar Kota Batam.
Dia mengatakan kabut asap mulai mengganggu aktifitasnya sejak dua hari yang lalu.
"Kabut asap mulai muncul di daerah ini baru dua hari," kata dia.
Ketua Ikatan Kekeluargaan Nelayan Batam, Hermawan mengharapkan pemerintah segera bersikap untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari kabut asap ini.
"Pemerintah harus antisipatif terutama dampak bagi kesehatan masyarakat, khususnya nelayan," kata dia.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010