Batam (ANTARA News) - Mayoritas siswa SMP di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pernah menonton video porno
"Dari hasil survei, hanya sebagian kecil saja yang belum pernah nonton video porno. Saya yakin itu terjadi di semua SMP Batam," kata pembina OSIS SMP negeri di Batam Isel, Minggu.
Ia mengatakan mensurvei dua kelas, kelas I dan II di sekolahnya, dan dari sekitar 70 orang hanya lima siswa yang mengaku belum pernah menonton video porno.
Berdasarkan survei, mayoritas anak menonton video porno di telepon selular. Video itu disebarkan ke masing-masing telepon selular menggunakan "bluetooth".
"Jadi ada yang unggah dari internet, lalu disebarkan melalui `bluetooth` ke HP," kata dia.
Sedangkan lima siswa yang mengaku tidak pernah menonton video porno beralasan tidak mengerti cara menggunakan internet atau tidak memiliki telepon selular.
"Biasanya perempuan yang pendidikan agamanya bagus. Kalau laki-laki, umumnya pernah menonton, hanya satu orang saja yang mengaku belum pernah," kata dia.
Menurut dia, para siswa tertarik menonton film porno karena diajak teman-temanya, sebagai bagian dari permainan.
Untuk meminimalkan penyebaran video porno, ia meminta orang tua selalu mendampingi anaknya ketika berselancar di dunia maya agar tidak mengunggah hal negatif lalu menyebarkan ke teman-temannya.
"Pengaruh internet ini sangat kuat. Apalagi kalau anak mainnya di warung internet, tidak ada yang mengawasi mereka buka apa," kata lelaki yang mengajar interaksi sosial itu.
Di tempat berbeda, seorang anak usia SMP mengaku pernah beberapa kali menonton video porno.
"Pernahlah. Sama-teman-teman lihat video porno di warnet," kata seorang anak yang ditemui di Batam Kota.
Ia mengatakan tertarik menonton video porno karena penasaran. "Pertama lihat video Ariel, habis itu keterusan jadi ingin lihat yang lain," kata dia.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010