Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memprakarsai sebuah gerakan nasional untuk mendorong perubahan, yang melibatkan elemen-elemen pergerakan kemahasiswaan di Jakarta, Sabtu.

"Targetnya ialah memberi kontribusi positif dan konstruktif secara kritis bagi terjadinya perbaikan jalannya demokrasi yang semakin bermartabat demi kelancaran pembangunan yang semakin pro rakyat dan berdiri di atas postulat konstitusi berdasarkan Pancasila," kata Sekjen Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cokro Wibowo.

Perhelatan yang dipusatkan di sebuah galeri di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) ini, menurut dia, merupakan upaya awal melakukan konsolidasi dan menyatukan gerakan mendorong perubahan secara konstruktif.

"Diskusi kali ini hanya dari, oleh dan untuk mahasiswa demi Indonesia tercinta. Tak ada niat saja sekali untuk melakukan aksi destruktif. Seperti kata Bung Karno, `kita harus selalu berada bersama kepentingan rakyat, jangan menyakiti mereka`. Karena Negara ini didirikan dan dibangun untuk kepentingan rakyat tanpa memandang latarnya," ujarnya.

Tercatat delapan aktivis tampil sebagai narasumber diskusi tersebut yakni Adien (PB PMII), Fito (PP PMKRI), M Ridho (PB PII), Imadudin (BEM UI), M Fadly (BEM UMJ), Muhammad (Kornas BEM Nusantara), Alit (UBK), Wendra (Persatuan Mahasiswa, juga fungsionaris KAMTRI, di samping tiga wakil organisasi penyelenggara.

"Kami perlu untuk terus berkonsolidasi, karena tantangan bersama semakin tidak mudah. Para intelektual muda perlu semakin peduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi mayoritas rakyat," katnya.

Karenanya, Cokro Wibowo bersama Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ton Abdillah Has dan Pengurus Besar Himpunan Mahsiswa Islam (PB HMI) Bambang M Fadjar mengingatkan, agar jangan ada pihak yang apriori, mencurigai, apalagi terkesan `paranoid` terhadap aksi-aksi kemahasiswaan, karena hanya akan memancing manuver-manuver antitesa.(*)
(M036/B/A041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010