"Saksi mata mengenali wajah pelaku karena saat beraksi tidak menggunakan penutup muka," kata Kepala Polrestro Jakarta Selatan Komosaris Besar Pol. Gatot Edy Pramono saat dhubungi melalui telepon selular di Jakarta, Sabtu.
Gatot menuturkan penyidik akan membuat sketsa wajah para pelaku berdasarkan keterangan dari saksi.
Penyidik telah meminta keterangan dari lima orang saksi, yakni tiga pembantu pemilik rumah dan dua orang lainnya masyarakat yang lewat di lokasi saat kejadian.
Saksi juga memberikan keterangan jumlah kawanan perampok ada lima orang terdiri dari satu orang berada di dalam mobil dan empat orang lainnya beraksi ke dalam rumah.
Sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api menyatroni rumah pejabat Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Andy A Juned, Jumat (22/10) siang.
Sindikat penjahat itu mendatangi rumah korban yang berpura-pura sebagai anggota kepolisian yang akan meminta keterangan pemilik rumah karena berurusan dengan petugas.
Kemudian, perampok itu mengumpulkan tiga pembantu yang bekerja di rumah itu, yakni Sumini, Ani dan Ali Gufron, serta anak pemilik rumah, Kheisa (4) dalam satu ruangan.
Ali Gufron sempat menolak dan meminta pelaku menghubungi majikannya, namun pelaku melumpuhkan pembantu itu dengan melepaskan dua kali tembakan mengenai perut bagian kiri dan satu peluru lainnya tidak mengena sasaran.
Usai melepaskan tembakan, para penjahat itu mengambil uang tunai sekitar Rp50 juta, dua jam tangan mewah dan perhiasan di kamar Andi Junet dengan total kerugian mencapai Rp200 juta.
Saat ini, Ali Gufron masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusat.
Gatot menuturkan pihaknya akan memeriksa para saksi mata termasuk pembantu maupun masyarakat yang berada di lokasi.
Selain itu, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) guna penyelidikan lebih lanjut.(*)
(T.T014/R010/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010