Makassar (ANTARA) - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial SR (56) di wilayah Kelurahan Tello, Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Iya benar, itu terkait (jaringan) teroris di Poso (Sulawesi Tengah)," ujar Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam membenarkan penangkapan kepada wartawan di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, Jumat.

Perwira tinggi Polri ini mengungkapkan penangkapan terduga teroris tersebut merupakan bagian dari penyelidikan lanjutan Tim Densus 88 Antiteror berkaitan dengan serangkaian aksi teror di wilayah Sulawesi dan Sulsel belum lama ini.

Baca juga: Densus 88 pindahkan 58 tersangka teroris dari Sulsel ke Jakarta

"Kalau kita (Polda Sulsel) tentu saja hanya mem-'backup' (dukungan personel) Tim Densus 88," papar Merdy menjawab pertanyaan awak media.

Dari penangkapan SR di rumahnya itu, petugas menyita sejumlah barang bukti seperti buku, alat panah, dan pakaian diduga berkaitan dengan kasus terorisme.

Saat ditanyakan apakah terduga tersebut jaringan Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sebelumnya digerebek di Villa Mutiara Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kapolda mengatakan bahwa terduga bukan jaringan JAD.

Kapolda mengatakan dari hasil pemeriksaan, SR merupakan jaringan Ali Kalora, di Poso, Sulteng. Bersangkutan ditangkap pada Kamis, 29 Juli 2021, sekitar pukul 10.00 WITA, dan langsung dibawa Tim Densus 88. Kendati demikian, dirinya tidak mengetahui persis dimana lokasi pemeriksaan terduga tersebut.

Baca juga: Polri : Satu terduga teroris JAD ditangkap di Tasikmalaya

"Iya sudah ditangkap, dimana lokasi pemeriksaannya belum ada informasi terbaru, karena ini kewenangan Densus 88," katanya menambahkan.

Sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap mengamankan lokasi usai ledakan bom bunuh di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret 2021. ANTARA/Darwin Fatir.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri membawa 58 orang tersangka teroris ke Jakarta setelah melalui serangkaian pemeriksaan secara intensif di Kantor Polda Sulsel.

Para tersangka dituduh terlibat dalam aksi bom bunuh diri pasangan suami istri inisial L dan YSR di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021, di sela pelaksanaan ibadah Minggu. Puluhan orang terluka saat kejadian tersebut.

Baca juga: Densus 88 tangkap 13 terduga teroris di Riau

Usai serangan itu, Densus 88 Antiteror di-"backup" Polda Sulsel langsung bergerak cepat dan menangkap sejumlah jaringannya, bahkan satu orang terduga teroris ditembak mati di Jalan Malangkeri, Kecamatan Tamalanrea, karena diduga melawan petugas saat penangkapan.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021