Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Maumere, Kolonel (L) Suroso Hadiwibowo ketika dihubungi dari Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, mengatakan kapal tersebut tenggelam di sekitar Tanjung Watumana dalam pelayaran dari Pulau Palue menuju Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka di Pulau Flores.
"Jumlah penumpang kapal nahas itu masih simpang siur, tetapi informasinya sekitar 50-an orang penumpang. Hingga Sabtu pagi, 30 orang sudah ditemukan dan dalam keadaan selamat. Belum ada korban yang ditemukan meninggal," kata Hadiwibowo.
KM Tersanjung dilaporkan bertolak dari Pulau Palue menuju Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka pada Jumat (22/10) sekitar pkl 14.00 Wita.
Pulau Palue letaknya sekitar 45 mil dari Maumere, dan masuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Sikka, meski letaknya lebih dekat dengan wilayah pemerintahan Kabupaten Ende.
Pelayaran dari Pulau Palue ke Maumere atau sebaliknya dengan kapal-kapal motor seperti itu memakan waktu sekitar lima jam.
Setelah berlayar kurang lebih satu jam, KM Tersanjung dihantam gelombang besar di sekitar Tanjung Watumanu sehingga membuat kapal oleng.
"Para penumpang panik ketika kapal mulai oleng dihantam gelombang. Saat itulah kapal dilaporkan tenggelam karena tidak ada lagi keseimbangan," kata Hadiwibowo mengutip laporan penumpang yang selamat.
30 penumpang yang selamat itu masih berada di sekitar perkampungan di pesisir pantai utara Kecamatan Kota Baru dan Kecamatan Maurole di wilayah Kabupaten Ende.
Hingga Sabtu pagi, tambahnya, tim SAR dari Lantamal Maumere dan Polisi Air Maumere dibantu kapal-kapal nelayan setempat terus melakukan pencarian.
(ANT216/F001)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010