Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Petani lada di Kabupaten Lampung Barat mulai menggunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanamannya.
"Saya menggunakan pupuk organik selain murah, pupuk organik terbukti dapat menyuburkan tanaman lada, selain itu, jenis pupuk organik dapat dibuat sendiri," kata petani lada, di Pekon (Desa) Sukabumi, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat, Mat Hendar (42) sekitar 260 Km dari Bandarlampung, Sabtu.
Dia menjelaskan, pupuk organik aman bagi tanaman juga lahan perkebunan dan mampu meningkatkan hasil panen petani.
"Selama saya menggunakan pupuk organik, hasil panen meningkat, sehingga saya tidak beralih pada pupuk lain, selain itu penggunaan pupuk organik, dapat menyuburkan tanah sehingga di sela-sela tanaman lada dapat ditanami jenis komoditas lain, dengan sistem tumpang sari," kata dia.
Kemudian lanjutnya, penggunaan pupuk organik mampu mengurangi pengeluaran petani.
"Beberapa waktu lalu, saya kerap menggunakan pupuk tanaman yang mengandung bahan kimia, hasilnya tanah perkebunan tersebut keras, dan tidak mampu ditanami kooditas lain, dengan pelajaran itu, saya akhirnya beralih menggunakan pupuk organik, yang aman bagi tanaman juga lahan perkebunan," katanya.
Sebagian besar petani lada di Kabupaten Lampung Barat mulai menggunakan pupuk organik, karena selain murah, pupuk organik mampu meningkatkan hasil panen.
Minat petani lada menggunakan pupuk organik cukup besar, terlihat dengan semakin dimanfaatkannya limbah kotoran maupun limbah perkebunan, yang dijadikan sebagai bahan baku pupuk, petani mengakui menggunakan pupuk organik mampu menekan pengeluaran, bahkan nyaris tidak ada.
Lada dari Lampung Barat didistribusikan ke sejumlah daerah diantaranya, Bandarlampung dan sebagian besar di Pulau Jawa.
Data menunjukkan, luas lahan tanaman lada di Kabupaten Lampung Barat mencapai 11.796.7 hektare dengan hasil mencapai 3.723 ton per tahun.
Harga lada kering di Lampung Barat mencapai Rp21 ribu per kilogram, harga lada tergolong stabil sejak sepekan lalu, pasokan lada dari petani berjalan dengan lancar, pasalnya daerah itu baru melakukan panen raya lada.
Sebelumnya Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, Khairul Anwar, mengatakan, lada menjadi komoditas unggulan Lampung Barat.
"Selain kopi, lada menjadi komoditas unggul di Lampung Barat, karena tanaman perkebunan ini, dibudidayakan sebagian besar wilayah di Lampung Barat," kata dia.
Dia mengatakan, perawatan yang baik, dapat menghasilkan panen lada berlimpah, dan mampu meningkatkan pendapatan petani.
"Upaya yang harus dilakukan petani, salah satunya melakukan perawatan dan pemupukan, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan menghasilkan buah lada berlimpah, selain itu penggunaan pupuk dapat di perhatikan, dan yang paling aman, petani dapat menggunakan pupuk yang ramah lingkungan, salah satunya pupuk organik," katanya.(*)
(ANT -049/T013/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010