Jakarta (ANTARA) - Simone Biles, melalui akun Instagram-nya, Jumat pagi, menjelaskan keadaan yang menyebabkan dia mundur di final tim putri, Selasa, dan semua final all-around putri, Kamis.
"Untuk siapa pun yang mengatakan saya berhenti. Saya tidak berhenti," tulisnya di Instagram Story. "Pikiran dan tubuh saya tidak sinkron."
Sebuah video berikutnya menunjukkan atlet berusia 24 tahun itu mencoba bar yang tidak rata turun ke matras lembut, namun video itu kemudian dihapus, seperti dilaporkan situs resmi Olimpiade.
"Saya tidak berpikir Anda menyadari betapa berbahayanya ini di permukaan yang keras/kompetitif," tulisnya.
Baca juga: Simone Biles mundur dari final nomor semua alat Olimpiade Tokyo
"Saya juga tidak perlu menjelaskan mengapa saya mengutamakan kesehatan. Kesehatan fisik adalah kesehatan mental."
Biles, kemudian, menjelaskan bahwa dia tidak mengalami masalah itu sebelum berangkat ke Olimpiade Tokyo. Namun, masalah tersebut muncul setelah babak kualifikasi.
"Itu secara tidak terduga mulai terjadi setelah kompetisi pendahuluan, benar-benar keesokan paginya," katanya.
Dalam fitur tanya jawab di Instagram Story, dia menyebut fenomena itu sebagai "hal yang paling aneh dan paling ganjil."
Baca juga: Di bawah tatapan Simone Biles, Sunisa Lee sabet emas semua alat
"Saya pernah mengalaminya sebelumnya. Itu tidak menyenangkan untuk dihadapi," katanya tentang "twisties," yang dia sebut mengganggunya pada pertandingan Selasa.
"Sejujurnya sangat menakutkan mencoba melakukannya... tidak memiliki pikiran dan tubuh yang sinkron."
Pertandingan senam indah dilanjutkan Minggu (1/8), hari pertama dari tiga hari final. Biles telah memenuhi syarat untuk keempat nomor tetapi tidak dapat mengatakan berapa lama "twisties" -- kondisi mental block di mana pesenam tiba-tiba tidak mampu mendarat dengan aman -- dapat mempengaruhi dirinya.
Ketika ditanya 'berapa lama biasanya waktu yang dibutuhkan.' "Jujur, tidak ada yang tahu," kata Biles.
Baca juga: Teka teki Simone Biles dan mengapa dia mundur dari beregu putri
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021