"Berdasarkan tema yang kami usung tentang pesona Bengawan Solo, juga bahaya merokok dan narkoba, yang lolos dalam penilaian juri 41 film," kata salah seorang panitia Festival Film Pesona Bengawan Solo, Ramon Pareno, Jumat.
Dari hasil penilaian dewan juri, Joe raditya, Dedy Zanett dan Iwan, dari penggiat film pendek dan pembuatan klip advertising di Surabaya, semula dipilih lima nominasi film.
Kelima film tersebut, selain Berkah, juga film dengan judul, Bukan Akhir Segalanya (Karya Al dan El - Rembang), Detik Terakhir (karya siswa SMK Dirgahayu Kedungadem, Bojonegoro), Hilang Raga Bukan Berarti Segalanya (Karya Zangra dari Surabaya) dan Aku Menulis Lewat Sungai (Karya Survivor Production Bojonegoro).
Dia menjelaskan, dalam festival film untuk memeriahkan HUT ke-333 Kabupaten Bojonegoro, yang jatuh pada tanggal 23 Oktober ini, ada 62 film yang masuk ke panitia. Di antaranya 21 film tidak dinilai, karena tidak masuk dalam tema film yang dilombakan baik film dokumenter, non dokumenter dan reportase.
"Film yang dinilai tim dewan juri, hanya yang memenuhi kriteria tema," katanya menegaskan. Sesuai ketentuan, dalam festival tersebut, durasi film maksimal 15 menit.
Film Berkah menceriterakan kehidupan kakak beradik yang tinggal di bantaran Bengawan Solo di Kecamatan Kanor. Keduanya dari keluarga miskin, dan dalam kesehariannya ditinggal orang tuanya bekerja di Surabaya.
Kakak beradik, Suluh dan Sulin tersebut tetap bertahan di daerah bantaran dan selama ini untuk memenuhi hidupnya hanya mengandalkan daerah bantaran dengan bertani.
Dalam perjalanannya itu, keduanya berhasil menemukan sebuah kotak yang berisi emas yang akhirnya membuat kehidupan mereka berubah, karena bisa melanjutkan sekolah.(*)
(T.KR-SAS/H-KWR/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
