"Venezuela seperti negara lain yang memiliki tanggung jawab yang jelas," ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Philip Crowley.
"Kami akan mengawasi hal-hal terkait persetujuan terhadap apapun, dan jika memang dilakukan, itu berarti pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sanksi bagi Iran," kata Philip.
Presiden Venezuela, Hugo Chaves, pada Rabu menandatangani 11 persetujuan dengan pemerintah Teheran yang mengacu kepada kerja sama bidang energi antara dua penghasil minyak terbesar dan musuh AS.
Chaves dan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengejek "imperialisme" AS dan menyerukan "tata dunia baru" sewaktu kunjungan tersebut, sebagai bagian lawatan internasional pemimpin Amerika Selatan itu yang bertujuan untuk menguatkan hubungan ekonomi Venezuela dengan Eropa kawasan barat dan Timur Tengah.
"Sangat tidak masuk akal bagi saya melihat bagaimana kunjungan Presiden Chaves saat ini sebagai hal yang berguna," ujar Crowley.
"Venezuela memiliki hak untuk membangun energi nuklir umum," ujarnya, dengan menambahkan, Venezuela juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa program nuklir apapun tidak mencerminkan sebuah pertumbuhan bahaya.
Pada awal pekan ini, Presiden AS Barack Obama mendukung upaya Venezuela untuk mengembangkan tenaga nuklir yang bermanfaat bagi masyarakat umum setelah Caracas dan Moskow menandatangani sebuah persetujuan.
Chaves mendapat sebuah persetujuan di Moskow pada Jumat yang akan mengamati pembangkit tenaga nuklir yang dibuat dan dioperasikan oleh Rusia di negaranya.(*)
(Uu.KR-BPY/M016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010