Jambi (ANTARA News) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjanto, mengatakan bahwa pihaknya telah mendaftarkan Candi Muarojambi ke organisasi pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (Unesco) sebagai salah satu warisan dunia.

Langkah ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menjadikan situs Candi Muarojambi sebagai salah satu warisan dunia, kata Didy di Jambi, Jumat.

Menurut dia, nomor registrasi untuk Candi Muarojambi adalah 5695, bahkan Candi Muarojambi sudah menjadi nomor satu dari sekian banyak kekayaan budaya di Indonesia yang diajukan ke Unesco sebagai warisan dunia.

"Sekarang Candi Muarojambi berada di peringkat teratas dari beberapa kebudayaan yang diajukan Indonesia menjadi warisan dunia," jelas Didy Wurjanto.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pihaknya juga berencana mengundang para panelis yang menyaring banyak usulan dari berbagai belahan dunia untuk menjadikan kebudayaan masing-masing menjadi warisan dunia.

"Untuk mempercepat proses mendapatkan pengakuan Unesco sebagai warisan dunia itu kita akan mendatangkan para panelis pada November 2010," katanya.

Pemprov Jambi optimistis Candi Muarojambi bisa menjadi warisan dunia, karena di antara beberapa kebudayaan yang diajukan Indonesia, Candi Muarojambi menduduki peringkat pertama.

"Banyak yang diajukan, seperti beberapa candi lain di Indonesia, serta kekayaan alam di Provinsi Jambi juga diajukan, namun kita yang terbaik karena kulturnya masih alami," tambahnya.

Namun, ia mengemukakan, untuk mewujudkan hal itu memerlukan proses yang cukup panjang.

Pertama Indonesia mengajukan kepada Unesco yang akan mengirimkan tim untuk meneliti layak atau tidaknya, setelah itu baru akan ditetapkan.

Dampak positif dari pengajuan ini kawasan kunjungan wisata akan meningkat di Provinsi Jambi. Selain itu, sastrawan, ilmuan dan para penulis akan banyak berdatangan untuk meneliti dan menulis tentang candi ini.

"Hal ini akan menjadikan promosi tersendiri bagi kawasan ini," kata Didy.
(T.KR-YJ/E003/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010