Yogyakarta (ANTARA News) - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia pada 2009 naik 263 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar pada satu lokakarya, Jumat.

Dia memaparkan, pada 2009 angka kasus kekerasan mencapai 143.586 kasus atau naik sekitar 263 persen dibandingkan 2008 yang hanya 54.425 kasus.

Ia mengatakan peningkatan itu dipicu beberapa faktor, diantaranya kemiskinan yang menjadikan tingkat stres masyarakat tinggi, pengangguran, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kurangnya pendidikan perempuan.

Meski demikian, menurut dia, ada faktor positif yang dapat diambil dari tingginya angka kekerasan, yakni munculnya kesadaran kaum perempuan untuk mau bicara dan melaporkan kekerasan yang menimpanya.

Perempuan Indonesia juga menghadapi kesenjangan berupa perbedaan peran dan perempuan dalam bidang pendidikan, partisipasi bidang ekonomi dan pengambil keputusan.

Kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan di tingkat sekolah dasar pada 2009 mencapai 99,73 persen dan itu terjadi hampir di semua provinsi terutama pada tingkat SMP dan SMA.

Representasi perempuan di bidang politik dan pengambil keputusan juga masih rendah, yakni hanya 11,27 persen pada 2004 dan 18 persen pada 2009. (*)

B015*H008/M008/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010