Ini medali pertama bagi saya dan negara saya. Kami adalah negara kecil tapi bangga sekali
Jakarta (ANTARA) - Tokyo 2020 kembali menjadi Olimpiade penuh kejutan ketika San Marino menjadi negara berpenduduk paling sedikit di dunia yang meraih medali Olimpiade.
Alessandra Perilli memastikan medali perunggu dalam cabang menembak nomor trap putri sehingga menjadi orang pertama yang memperoleh medali Olimpiade di negara berpenduduk 34.000 orang itu.
San Marino menggantikan Bermuda sebagai negara terkecil di dunia yang memperoleh medali emas setelah dua hari lalu Bermuda yang negara pulau itu mendapatkan medali emas dari atlet triatlonnya Flora Duffy yang sekaligus merupakan medali kedua sepanjang masa yang diperoleh Bermuda dari Olimpiade.
Baca juga: Rajai triatlon, Duffy hadiahi Bermuda dengan emas pertama Olimpiade
San Marino terletak di sebelum utara Italia dan menjadi negara paling kecil penduduknya yang memperoleh medali Olimpiade baik Musim Panas maupun Musim Dingin setelah Liechtenstein yang sudah mengumpulkan 10 medali Olimpiade Musim Dingin.
“Kami melewatkan dua malam tanpa tidur. Kami menyaksikan semuanya secara langsung dan begitu kami tahu dia telah memenangkan medali, kami semua menangis," kata ayah Perilli, Claudio, kepada kantor berita ANSA.
Perilli yang finis keempat dalam Olimpiade 2012 di London tampil lebih baik sembilan tahun kemudian dengan finis di belakang peraih medali emas Zuzana Stefecekova dari Slovakia dan peraih medali perak Kayle Browning dari AS.
“Saat final itu ketika petembak kelima tak lolos, saya pikir, saya tidak mau lagi menduduki posisi keempat, jadi saya harus berhasil,” kata atlet berusia 33 tahun itu seperti dikutip Reuters.
“Ini medali pertama bagi saya dan negara saya. Kami adalah negara kecil tapi bangga sekali.”
Baca juga: Ringkasan medali Olimpiade Tokyo Kamis 29 Juli
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021