Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, penjualan SUN itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN-P 2010.
Empat seri SUN yang akan dilelang tersebut adalah SPN20110929, seri FR0055, seri FR0053, dan seri FR0056. Pembayaran bunga SPN20110929 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto, akan jatuh tempo pada 29 September 2011 (tenor 11 bulan).
Seri FR0055 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 7,375 persen, jatuh tempo 15 September 2016 dan pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Maret dan 15 September.
Sementara Seri FR0053 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,250 persen yang jatuh tempo 15 Juli 2021, pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Januari dan 15 Juli.
Seri FR0056 (reopening) yang memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,375 persen, akan jatuh tempo 15 September 2026 dan pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield atau imbal hasil yang diajukan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bid) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Peserta Lelang dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non-kompetitif. Alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN20110929 sebesar 30 persen dari target indikatif. Sedangkan alokasi pembelian non-kompetitif untuk FR0055, FRO053 dan FRO056 sebesar 20 persen dari total yang dimenangkan.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.
(S034/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010